Mengenal Jenis Kontrak Kerja di Jepang, Apa Saja?

June 11, 2024 • 3 minutes read

Jika Hunters ingin kerja di Jepang, kamu tentu perlu mengetahui macam-macam kontrak kerja di Jepang. Dengan mengetahui hal tersebut, Hunters bisa mengetahui bagaimana sistem kontrak kerja di Jepang untuk pekerja asing.

Lantas, apa saja macam-macam kontrak kerja di Jepang untuk pekerja asing? Untuk mengetahui hal tersebut, yuk, simak sampai habis artikel Schoters berikut ini!

Jenis Kontrak Kerja di Jepang

1. Arubaito (アルバイト)

Kontrak kerja di Jepang yang pertama adalah Arubaito. Arubaito merupakan jenis kontrak kerja paruh waktu (part time). Kontrak kerja paruh waktu ini biasanya sering diambil oleh pelajar atau mahasiswa yang bekerja sambil sekolah atau kuliah.

Kontrak kerja paruh waktu sebagian besar dibuat untuk mempekerjakan orang-orang yang ingin memiliki pekerjaan lepas beberapa hari dalam seminggu. Mereka yang bekerja dengan kontrak paruh waktu biasanya akan bekerja dengan tarif per jam.

2. Haken ( 派遣 )

Jenis kontrak kerja di Jepang yang kedua adalah Haken. Haken merupakan jenis kontrak kerja yang bersifat sementara. Kontrak kerja ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan staf tambahan untuk proyek tertentu.

Kontrak Haken cenderung berjangka pendek dan terkadang hanya 1 bulan atau 12 bulan. Namun, terkadang, ada opsi untuk terus memperbarui kontrak selama pekerjaan masih tersedia.

3. Keiyakushain (契約社員)

Jenis kontrak kerja di Jepang selanjutnya adalah Keiyakushain. Keiyakushain adalah pekerja kontrak yang dipekerjakan langsung oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Kontrak kerja ini biasanya merupakan kontrak tetap yang dapat diperbarui berdasarkan keinginan perusahaan atau karyawan.

Keiyakushain biasanya akan diberikan hak yang sama dengan karyawan tetap, termasuk cuti tahunan, asuransi kesehatan, dan jaminan pensiun.

4. Seishain (正社員)

Kontrak kerja di Jepang yang ketiga adalah Seishain. Seishain adalah kontrak kerja yang bersifat tetap. Dengan kata lain, karyawan yang mendapatkan kontrak kerja ini statusnya adalah karyawan tetap (fulltime). Karyawan yang mendapatkan kontrak kerja Seishain berhak atas tunjangan penuh yang diberikan oleh perusahaan, termasuk kenaikan gaji dan bonus tahunan.

Kontrak Seishain memberikan stabilitas tertentu yang tidak dimiliki kontrak lain. Sebab, secara teknis, seorang karyawan yang mendapat kontrak kerja Seishan menjadi lebih sulit dipecat. Dengan kata lain, perusahaan tidak bisa memberhentikan karyawan yang telah mendapatkan kontrak kerja Seishain tanpa alasan yang jelas.

Tips Negosiasi Kontrak Kerja di Jepang

1. Membina kepercayaan

Proses negosiasi kontrak kerja di Jepang dimulai dengan pertemuan yang bercorak sosial. Ini bertujuan untuk membina kepercayaan dengan menciptakan komunikasi sebelum melaksanakan bisnis atau pekerjaan.

2. Pelajari kontrak kerja di Jepang

Sebelum menegosiasikan kontrak kerja di Jepang, Hunters tentu perlu mempelajari semua yang tercantum di dalam kontrak kerja, mulai dari upah, tugas, tunjangan, dan aturan lainnya. Temukan celah yang ada dan susun rencana negosiasi yang akan Hunters tawarkan ke perusahaan.

Baca Juga: Info Lengkap Cara Kerja di Jepang

3. Mengajukan permintaan atau revisi dengan sopan

Jika Hunters kurang puas dengan kontrak kerja yang diberikan perusahaan, kamu dapat mengajukan permintaan revisi kontrak kerja dengan sopan. Sesuaikan dengan peraturan undang-undang ketenagakerjaan agar kamu tidak menjadi korban over work.

4. Negosiasi benefit selain gaji

Saat melakukan negosiasi kontrak kerja, jangan lupa negosiasikan benefit selain gaji, seperti tawaran insentif non-moneter, program L&D.

Nah, itu dia, Hunters, beberapa pembahasan mengenai jenis kontrak kerja di Jepang. Semoga bermanfaat, ya!

Rekomendasi Bimbingan Persiapan Kerja di Jepang

Ingin kerja di Jepang? Yuk, konsultasi dengan konsultan expert Schoters agar persiapan kerja di Jepang semakin terarah.

Butuh program lain untuk persiapan kerja di luar negeri? Cek program Work Abroad Academy dari Schoters untuk bimbingan persiapanmu, dijamin terlengkap.