Jenis Asuransi untuk Pekerja Asing di Jepang

 

Jepang menjadi salah satu negara yang menarik banyak pekerja asing setiap tahunnya, termasuk dari Indonesia. 

Selain menawarkan berbagai peluang kerja yang menjanjikan, Negeri Matahari Terbit itu juga dikenal dengan sistem asuransi sosialnya yang kuat dan komprehensif. Namun, apakah Hunters sudah mengetahui jenis-jenis asuransi yang wajib diikuti oleh pekerja asing di Jepang?

 

Mengetahui tentang asuransi untuk pekerja asing sangat penting agar Hunters bisa bekerja dengan tenang dan terlindungi. Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang jenis asuransi di Jepang!

 

Apa Itu Asuransi untuk Pekerja Asing di Jepang?

 

Asuransi untuk pekerja asing di Jepang adalah sistem perlindungan sosial yang diwajibkan oleh pemerintah bagi semua pekerja, baik lokal maupun asing.

Sistem asuransi ini diatur oleh Undang-undang Asuransi Kecelakaan Kerja Jepang/労働者災害補償保険法 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesehatan Jepang yang bertujuan untuk memberikan perlindungan dalam hal kesehatan, pensiun, serta ketenagakerjaan.

 

Pemerintah Jepang memiliki komitmen tinggi untuk memastikan setiap pekerja memiliki akses ke jaminan sosial, terutama karena Jepang adalah negara dengan populasi yang semakin menua.

Oleh karena itu, partisipasi dalam program asuransi ini bukan hanya kewajiban, tetapi juga merupakan salah satu cara bagi Hunters untuk menikmati berbagai benefit yang diberikan oleh pemerintah Jepang selama masa kerja di sana.

 

Mengapa Asuransi untuk Pekerja Asing di Jepang Penting?

 

Bagi pekerja asing, asuransi di Jepang penting untuk melindungi Hunters dari berbagai risiko, seperti kecelakaan kerja, sakit, hingga perencanaan masa pensiun. 

Tanpa asuransi, Hunters bisa menghadapi biaya yang sangat tinggi, mengingat biaya kesehatan di Jepang cukup mahal. Selain itu, asuransi ketenagakerjaan memberikan perlindungan dari risiko kehilangan pekerjaan dan memastikan Hunters bisa mendapatkan penghasilan tetap jika mengalami kondisi tersebut.

 

Jenis Asuransi untuk Pekerja Asing di Jepang

 

1. Asuransi Pensiun/厚生年金保険 (こうせいねんきんほけん)

 

Asuransi pensiun di Jepang dikenal dengan nama Kokumin Nenkin atau Employees’ Pension Insurance (EPI), yang memberikan jaminan pendapatan setelah mencapai usia pensiun.

Sistem asuransi pensiun di Jepang dirancang untuk memastikan pekerja asing mendapatkan manfaat pensiun, sama seperti pekerja lokal. Dengan membayar premi setiap bulan selama Hunters bekerja, nantinya setelah mencapai usia pensiun, Hunters akan menerima tunjangan bulanan.

Berbeda dengan Indonesia, di mana sistem pensiun dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan, di Jepang, program ini lebih terpusat dan bersifat wajib untuk semua pekerja. Jepang memiliki peraturan yang lebih ketat mengenai pembayaran premi, sehingga cakupan jaminan di masa pensiun lebih terjamin.

 

Asuransi Pensiun Jepang	Asuransi Pensiun Indonesia
Bersifat wajib untuk semua pekerja, termasuk pekerja asing.	Tidak wajib, namun tersedia bagi pekerja formal melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Premi lebih tinggi, tergantung dari penghasilan.	Premi relatif lebih rendah, namun dengan cakupan yang terbatas.
Tunjangan pensiun lebih besar dan terstruktur dengan baik.	Tunjangan terbatas dan sering kali tidak mencukupi kebutuhan pensiun.

 

Asuransi ini tidak hanya mencakup tunjangan pensiun, tetapi juga memberikan jaminan untuk kecacatan dan jaminan bagi keluarga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Premi yang harus dibayarkan setiap bulan bervariasi antara ¥15,000 hingga ¥20,000, tergantung dari penghasilan Hunters. Setelah pensiun, Hunters bisa mengajukan pengembalian sebagian kontribusi yang telah dibayar jika memutuskan untuk kembali ke negara asal.

 

 

Ingin bekerja di Jepang, tapi bingung mulai darimana?

Yuk konsultasi dengan Schoters untuk bantu persiapan kamu bekerja di Jepang.

Klik tombol di bawah ini dan kamu bisa bebas tanya apapun 👇

 

 

2. Asuransi Kesehatan/健康保険

 

Asuransi kesehatan di Jepang, dikenal sebagai Kenkou Hoken atau National Health Insurance, memberikan perlindungan kesehatan menyeluruh bagi pekerja asing. 

Sistem ini sangat penting untuk memastikan bahwa Hunters memiliki akses ke layanan kesehatan berkualitas dengan biaya yang terjangkau. Semua pekerja di Jepang wajib terdaftar dalam asuransi kesehatan ini, baik melalui perusahaan atau secara mandiri.

Di Indonesia, BPJS Kesehatan juga memberikan perlindungan kesehatan, namun ada beberapa perbedaan signifikan. Di Jepang, biaya layanan kesehatan lebih tinggi, tetapi kualitas layanan dan kemudahan akses lebih baik.

Pekerja di Jepang juga lebih cepat mendapatkan layanan medis dibandingkan dengan Indonesia, yang sering kali memiliki antrian panjang di fasilitas kesehatan.

 

Asuransi Kesehatan Jepang	Asuransi Kesehatan Indonesia
Menyediakan diskon hingga 70% untuk semua layanan medis.	Menyediakan layanan gratis, namun sering kali dengan antrian panjang.
Premi tergantung dari penghasilan, mulai dari ¥20,000 hingga ¥40,000.	Premi tetap yang cukup terjangkau untuk semua pekerja.
Akses cepat ke rumah sakit dengan kualitas tinggi.	Akses ke fasilitas kesehatan tergantung pada ketersediaan dan lokasi.

 

Dengan asuransi ini, Hunters hanya perlu membayar sekitar 30% dari total biaya perawatan medis. Pemerintah juga memberikan subsidi untuk perawatan yang lebih kompleks, seperti operasi atau rawat inap.

Premi asuransi kesehatan di Jepang tergantung pada penghasilan Hunters, dengan kisaran antara ¥20,000 hingga ¥40,000 per bulan.

 

3. Asuransi Ketenagakerjaan/雇用 保 険 (こ よ う ほ け ん)

 

Asuransi ketenagakerjaan di Jepang atau dikenal sebagai Koyo Hoken, memberikan perlindungan bagi Hunters jika kehilangan pekerjaan secara mendadak atau mengalami pengurangan pendapatan karena berbagai alasan.

Asuransi ini penting karena memberikan jaminan penghasilan sementara selama Hunters mencari pekerjaan baru atau mengalami kesulitan keuangan.

Jika dibandingkan dengan Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan juga menawarkan jaminan bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan, namun cakupannya lebih terbatas dan sering kali tidak mencukupi kebutuhan dasar pekerja yang kehilangan penghasilan.

Di Jepang, asuransi ketenagakerjaan lebih fokus pada memberikan dukungan finansial sementara serta layanan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pekerja.

 

Asuransi Ketenagakerjaan Jepang	Asuransi Ketenagakerjaan Indonesia
Memberikan 60-80% dari penghasilan bulanan selama periode pengangguran.	Cakupan tunjangan pengangguran lebih terbatas.
Termasuk layanan pelatihan untuk membantu pekerja mendapatkan pekerjaan baru.	Fokus pada tunjangan kecelakaan kerja dan hari tua.
Premi berkisar antara ¥5,000 hingga ¥10,000 per bulan.	Premi lebih rendah namun dengan cakupan yang lebih sempit.

 

Asuransi ini memberikan tunjangan sebesar 60-80% dari penghasilan bulanan selama periode pengangguran, tergantung dari lamanya Hunters telah bekerja di Jepang. Premi asuransi ketenagakerjaan berkisar antara ¥5,000 hingga ¥10,000 per bulan, tergantung dari penghasilan.

 

Tertarik bekerja di Jepang? Yuk, persiapkan dirimu dengan bimbingan intensif bahasa dan persiapan wawancara bersama Schoters!

Yuk konsultasi dengan konsultan expert Schoters agar persiapan kerja di luar negerimu lebih terarah.

Butuh program lain untuk persiapan kerja di luar negeri? Cek program Work Abroad Academy dari Schoters untuk bimbingan persiapanmu, dijamin terlengkap.