5 Tips Parenting untuk Anak yang Baru Menginjak Usia Remaja
Seiring berjalannya waktu anak akan memasuki fase remaja. Dalam fase peralihan ini, anak akan mengalami perkembangan baik secara fisik, mental maupun emosional. Dalam fase kritis ini anak sering kali menuntut pendekatan parenting yang berbeda, sehingga peran parenting disini merupakan hal yang penting.
Parenting kepada anak yang beranjak remaja merupakan hal yang penting dalam menuntun kebutuhan fisik, emosional, sosial, dan intelektual anak. Dalam umur transisi ini peran orang tua cukup krusial dalam memberikan arahan untuk mengambil langkah dan keputusan. Berikut adalah 5 tips yang dapat membantu orang tua menghadapi tantangan ini dengan bijak
Apa itu parenting?
Parenting adalah proses membesarkan, mengasuh, dan mendidik anak oleh orang tua. Ini melibatkan berbagai aspek kehidupan anak mulai dari kebutuhan fisik, emosional, hingga sosial anak. Parenting juga mencakup pengambilan keputusan, pemberian contoh, dan penyediaan lingkungan yang positif bagi tumbuh kembang anak.
Seiring bertambahnya usia anak pola parenting juga perlu disesuaikan. Parenting pada anak remaja dinilai lebih kompleks karena penuh dengan tantangan yang unik, dimana pada masa ini anak mengalami perubahan emosional, fisik dan kondisi sosial. Pada masa remaja, anak mulai mencari jati diri dan ingin dianggap dewasa.
Bingung cari sekolah yang bisa tuntun anak jadi lebih mandiri ?
Yuk konsultasi dengan Schoters, bantu memberikan informasi dan temukan sekolah terbaik
Klik tombol “Konsultasi Kuliah di Luar Negeri” & tanyakan apapun yang Hunters butuhkan👇
Hal penting parenting hadapi masa remaja anak
Pentingnya orang tua harus bersikap lebih terbuka dan memberi dukungan penuh pada masa remaja anak. Berikut beberapa tips parenting yang perlu diperhatikan orang tua dalam menghadapi masa remaja anak:
1. Buka Jalur Komunikasi
Komunikasi terbuka dan jujur adalah kunci penting dalam parenting anak remaja. Dukung anak untuk berbicara tentang perasaan, kekhawatiran, dan pengalaman mereka, hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi anak bercerita.
Terkadang orang tua perlu untuk memulai percakapan terlebih dahulu. Daripada memberikan petuah panjang lebar, orang tua sebaiknya mendengarkan tanpa menghakimi, sehingga mereka merasa nyaman berbagi dengan Anda. Berikan dukungan dan saran yang tepat terhadap permasalahan yang dialami remaja.
2. Atur Batasan dengan Bijaksana
Sertakan anak dalam pembuatan aturan keluarga. Diskusikan bersama mereka mengenai tanggung jawab, batasan waktu, dan konsekuensi dari perilaku tertentu. Ini memberikan mereka rasa tanggung jawab dan kemandirian.
Jelaskan alasan dengan jelas pada saat menetapkan batasan atau aturan. Orang tua juga tetap perlu memberikan batasan yang fleksibel dan realistis sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan kematangan anak. Perlu diingat bahwa tiap keluarga memiliki batasan yang berbeda-beda dalam mendidik anak, orang tua tidak dapat menyamaratakan kondisi anak dan lingkungan sekitar anak.
3. Terlibat dalam Kegiatan Bersama
Temukan kegiatan yang dapat dinikmati bersama-sama. Hal ini memperkuat ikatan keluarga dan memberikan ruang untuk pembicaraan informal. Temukan minat dan hobi yang sama dan lakukan aktivitas tersebut bersama anak. Saling terlibat dalam kehidupan mereka membantu memahami dunia mereka yang terus berkembang. Berikan dorongan positif akan minat dan bakat anak agar anak merasa dihargai dan diakui kemampuannya oleh orang terdekat.
Baca Juga : Mengenal Menlo Park School: Sekolah Hybrid Berstandar Internasional
4. Hormati Privasi Mereka
Setiap orang memiliki ruang privasi, begitupun dengan remaja. Beberapa orang tua masih beranggapan anak tidak boleh memiliki ruang pribadi, yang membuat anak cenderung menjadi menutup nutupi sesuatu dari orang tua. Hormati privasi mereka sambil tetap memberikan dukungan dan perhatian yang diperlukan. Ini membantu mereka merasa dihargai dan mandiri.
5. Berikan Pemahaman Tentang Dampak Keputusan
Ajarkan anak tentang konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil. Diskusikan implikasi positif dan negatifnya. Ini membantu mereka memahami tanggung jawab dan konsekuensi dari tindakan mereka. Orang tua juga dapat mengajarkan anak untuk berpikir kritis dengan mempertimbangkan akibat dari suatu tindakan. Jangan takut jika anak melakukan kesalahan, biarkan mereka untuk belajar dari kesalahan melalui pengalaman tersebut.
Melalui komunikasi terbuka, keterlibatan, dan pemahaman, orang tua dapat membantu anak mengatasi masa remaja dengan lebih baik. Memahami perubahan yang terjadi dan mendukung pertumbuhan mereka adalah kunci untuk membentuk hubungan yang sehat dan positif selama tahap ini. Penting untuk berperan sebagai pengingat bahwa setiap anak memiliki kebutuhan dan karakter yang berbeda-beda. Untuk mencapai praktik parenting yang efektif, orang tua harus menerapkan pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak.
Bingung cari sekolah yang dapat menuntun perkembangan anak remaja ?
Ingin anak mendapat penanganan yang tepat meskipun berada di sekolah? Lakukan konsultasi bimbingan belajar dengan Schoters. Hunters juga berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa fully funded di Menlo Park School loh!
Butuh bantuan lain untuk mempersiapkan masa depan akademis? Cek program terbaik dari Schoters untuk bimbingan persiapan kuliah luar negeri yang terlengkap!