Kuliah di Singapura VS Australia: Apa Saja Perbedaannya Ya?
Jika kalian dihadapkan antara kuliah di Singapura vs Australia, kalian sebaiknya mengetahui perbedaannya agar bisa membuat keputusan terbaik sesuai kondisi kalian. Mengambil keputusan menempuh pendidikan tinggi di Singapura dan Australia tidak lepas dari berbagai perbedaan dan keuntungan yang ditawarkan oleh kedua negara tersebut.
Singapura, yang secara geografis dekat dengan Indonesia, menawarkan lingkungan belajar internasional yang kompetitif dengan kualitas pendidikan yang diakui dunia. Universitas-universitas di Singapura seperti NUS, NTU, SMU, dan SUTD menawarkan berbagai program studi yang beragam dengan kurikulum yang terkini dan relevan dengan perkembangan industri saat ini. Selain itu, Singapura juga menawarkan iklim dan budaya yang tidak jauh berbeda dengan Indonesia, memberikan kenyamanan bagi mahasiswa Indonesia.
Sementara itu, Australia menawarkan pendidikan tinggi yang beragam dan fleksibel dengan reputasi internasional yang kuat. Selain itu, Australia juga dikenal dengan pendekatan belajar yang interaktif, menawarkan pengalaman belajar yang berorientasi pada praktek. Banyak mahasiswa Indonesia juga tertarik dengan budaya Australia yang ramah dan multikultural, serta kehidupan alamnya yang indah.
Kedua negara ini menawarkan keuntungan berbeda, namun sama-sama memberikan kesempatan untuk pengalaman belajar yang berkualitas dan membuka jalan untuk karier internasional bagi mahasiswa Indonesia. Lalu apa saja perbedaan yang dapat kalian jadikan pertimbangan untuk memilih?
Perbedaan Kuliah di Singapura vs Australia
1. Biaya kuliah
Biaya kuliah adalah salah satu faktor utama yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk belajar di luar negeri. Meski umumnya biaya kuliah di Australia lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura, ini sangat bervariasi tergantung pada program studi dan universitas yang dipilih.
Sebagai contoh, untuk program studi S1, biaya di Australia biasanya berkisar antara 20,000-45,000 AUD per tahun atau Rp.197.000.000 – Rp.444.000.000 per tahun, sementara di Singapura biaya bisa berkisar antara 10,000-25,000 SGD per tahun atau sekitar Rp.110.000.000 – Rp.276.000.000 per tahun. Namun, bila kalian memerlukan beasiswa, berbagai universitas di kedua negara ini menawarkan banyak beasiswa dan bantuan finansial bagi mahasiswa internasional yang memenuhi syarat.
2. Biaya hidup
Biaya hidup di kedua negara ini juga cukup berbeda. Singapura, meski lebih kecil, dikenal memiliki biaya hidup yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Australia, khususnya dalam hal akomodasi dan makanan. Transportasi publik di Singapura relatif lebih murah dibandingkan dengan Australia, dan sistem transportasinya sangat efisien dan mudah diakses.
Biaya hidup rata-rata di Singapura dapat berkisar antara 800-1,500 SGD per bulan. Ini termasuk akomodasi (400-800 SGD), makanan (200-400 SGD), transportasi (50-100 SGD), dan biaya pribadi lainnya (150-200 SGD) atau sekitar Rp.8.800.000 – Rp.16.500.000 per bulan. Sedangkan di Australia, biaya hidupnya rata-rata berkisar antara 1,500-2,500 AUD per bulan. Ini termasuk akomodasi (600-1,200 AUD), makanan (300-600 AUD), transportasi (100-200 AUD), dan biaya pribadi lainnya (500-500 AUD) atau sekitar Rp.16.500.000 – Rp.27.500.000 per bulan.
3. Sistem pendidikan
Sistem pendidikan di kedua negara ini memiliki perbedaan. Singapura mengikuti sistem pendidikan Inggris yang lebih akademik dan teoritis, menekankan pada pemahaman konsep dasar dan pengetahuan teoritis. Di sisi lain, Australia cenderung menerapkan pendekatan yang lebih praktis dan berorientasi industri, dengan fokus pada pengalaman lapangan dan keterampilan yang dapat langsung diterapkan di tempat kerja.
Baca Juga: Universitas Terbaik di Singapura dan Beasiswanya
4. Durasi kuliah
Durasi kuliah juga berbeda antara kedua negara ini. Untuk program S1, durasi kuliah di Australia biasanya 3-4 tahun, sementara di Singapura berkisar antara 3-5 tahun tergantung pada program studi dan universitasnya. Untuk program S2, durasi di Australia umumnya 1-2 tahun, sementara di Singapura biasanya 2-4 tahun. Sedangkan untuk program S3, durasi di Singapura dan Australia sama-sama 3-5 tahun.
5. Kesempatan kerja
Kedua negara ini menawarkan kesempatan bagi mahasiswa internasional untuk bekerja selama masa studi. Australia memiliki aturan yang relatif lebih longgar, memungkinkan mahasiswa internasional untuk bekerja hingga 20 jam per minggu selama masa semester berlangsung. Di sisi lain, Singapura juga memberikan kesempatan kerja bagi mahasiswa internasional, namun proses mendapatkan izin kerja bisa lebih rumit dan biasanya dibatasi untuk pekerjaan paruh waktu di kampus.
6. Budaya dan lingkungan
Singapura dan Australia menawarkan budaya dan lingkungan yang berbeda. Singapura, sebagai pusat bisnis global, menawarkan lingkungan yang multikultural dengan banyak kesempatan untuk membangun jaringan internasional. Di sisi lain, Australia menawarkan kehidupan alam yang indah dengan banyak aktivitas luar ruangan dan gaya hidup yang relatif lebih santai. Mahasiswa pun dapat mengeksplorasi banyak lokasi wisata selama kuliah di Australia.
Perlu kalian ingat bahwa setiap mahasiswa memiliki kebutuhan dan prioritas yang berbeda. Sehingga sangat penting untuk kalian mempertimbangkan semua perbedaan di atas sebelum mengambil keputusan untuk melanjutkan studi.
Baca Juga: Simak Biaya hingga Beasiswa yang Tersedia di Australia
Rekomendasi Bimbingan Menentukan Pilihan Kuliah di Singapura vs Australia
Ingin lolos ke Universitas Singapura atau Australia? Yuk konsultasi dengan konsultan expert Schoters agar kamu lebih tahu informasi selengkapnya bersama Schoters!
Butuh program lain untuk persiapan menembus beasiswa? Cek program terbaik dari Schoters untuk bimbingan persiapanmu, dijamin terlengkap.