Dapat Beasiswa IPK Dua Koma, Apa Bisa?
Kuliah di luar negeri dengan beasiswa merupakan sebuah pencapaian tersendiri bagi setiap mahasiswa. Namun, seringkali ada persepsi bahwa beasiswa hanya diberikan kepada mereka yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi. Namun, pada kenyataannya, banyak juga kesempatan bagi mahasiswa dengan IPK kurang dari 3,00 untuk meraih beasiswa universitas luar negeri. Dalam artikel ini, kita akan melihat tentang peluang dan tantangan dalam mendapatkan beasiswa yang dihadapi oleh mahasiswa dengan IPK rendah terutama bagi mereka yang menginginkan beasiswa IPK dua koma.
Tokoh dengan IPK dua koma
Setidaknya ada 3 tokoh ternama dari Indonesia yang sukses mendapatkan beasiswa di kampus bergengsi luar negeri meski lulus dengan IPK dua koma. Ketiganya adalah bukti nyata bagaimana kesuksesan tidak semata-mata bergantung pada angka IPK, namun juga pada ketekunan dan semangat pantang menyerah mereka untuk terus berusaha hingga berhasil mendapatkan beasiswa.
1. Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat ini lulus S1 dengan IPK 2.70. Meski begitu, ia tak pantang menyerah dan terus mengejar berbagai kesempatan untuk kuliah di luar negeri hingga akhirnya ia diterima di University of California, Berkeley di Amerika Serikat.
Berkat usaha keras dan ketekunannya, ia berhasil lulus S2 dengan IPK 3.90! Setelah lulus, beliau berkata “Lebih gampang sekolah di Amerika, ketimbang di Indonesia.” Jadi bila kalian belum diterima di universitas di Indonesia, bisa jadi memang tempat kalian adalah di universitas luar negeri!
2. Rhenald Kasali
Pebisnis dan Guru Besar Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia ini lulus dengan IPK 2.49. Meski begitu, langkahnya tak surut untuk terus berusaha mengejar ilmu hingga mendapatkan beasiswa untuk program S2 dan S3-nya di University of Illinois at Urbana di Amerika Serikat.
Beliau berpesan bagi para pejuang kuliah luar negeri agar “seburuk apapun kondisinya, berusahalah menghadapi..” Jadi sudah jelas ya, kalau usaha itu tidak akan mengkhianati. Semakin keras kalian berusaha dengan benar, semakin dekat juga hasil yang kalian idamkan. Jika gagal, coba terus hingga kuota gagal kalian habis ya!
3. Bagus Putra Muljadi
Seorang dosen lulusan Teknik Mesin ITB dengan IPK 2.69 ini menjadi dosen termuda di University of Nottingham di Inggris loh! Kerja kerasnya terbayar saat ia diterima kuliah S2 dan S3 di National Taiwan University di jurusan Engineering Physics/Applied Physics.
Ia memiliki pengalaman yang sama dengan Ridwan Kamil, ia berkata “Dengan nilai jelek, memaksa saya untuk kuliah di luar negeri. Kalau nilai saya bagus, mungkin saya nggak akan seperti sekarang” Sekali lagi pengalaman beliau membuktikan kalian agar tak pantang surut berusaha untuk kuliah ke luar negeri, apapun kondisi kalian.
Tips lolos beasiswa dengan IPK kecil
Setelah mengetahui para tokoh di atas, kita belajar bahwa IPK bukan segalanya. Usaha dan kerja keras kita dalam memenuhi syarat beasiswa yang akan membuktikan our worth serta keberhasilan dalam mendapatkan beasiswa. Di bawah ini adalah beberapa tips agar kalian bisa lolos beasiswa meski IPK kalian dua koma:
1. Fokus pada Prestasi Lain
Selain IPK, berusahalah untuk menonjolkan prestasi-prestasi lain yang telah kalian raih di luar akademik, seperti pengalaman kerja, partisipasi dalam organisasi, kegiatan sosial, atau proyek-proyek yang relevan. Beasiswa seringkali juga mempertimbangkan aspek lain selain IPK.
Baca juga: Beasiswa untuk kuliah S3 di dalam dan luar negeri
2. Tunjukkan Motivasi dan Tujuan yang Jelas
Sampaikan dengan jelas mengapa kalian berkeinginan untuk mendapatkan beasiswa dan bagaimana beasiswa tersebut akan membantu kalian mencapai tujuan pendidikan dan karier kalian di masa depan. Jika ada, tuliskan pula bagaimana peran kalian bisa mempererat hubungan pemberi beasiswa dengan Indonesia. Buatlah rencana yang terperinci dan tunjukkan komitmen kalian dalam meraih kesuksesan.
3. Perbaiki Kelemahan Akademik
Jika IPK kalian di bawah 3,00 disebabkan oleh kelemahan dalam beberapa mata kuliah tertentu, berusahalah untuk meningkatkan kemampuan kalian dalam bidang-bidang tersebut. Ambil inisiatif untuk mengikuti kursus tambahan, belajar mandiri, atau berkonsultasi dengan dosen untuk memperbaiki pemahaman kalian.
Baca juga: Bermimpi dapat gelar S3 di luar negeri? Wujudkan dengan tips berikut ini
4. Sertakan Surat Rekomendasi yang Kuat
Surat rekomendasi yang baik dari dosen atau atasan dapat memberikan gambaran positif tentang kemampuan dan potensi kalian. Pastikan untuk meminta rekomendasi dari orang-orang yang mengenal kalian dengan baik dan dapat memberikan testimoni yang mendukung.
5. Tulis Esai yang Menarik
Esai merupakan kesempatan bagi kalian untuk memamerkan kualitas pribadi, keberhasilan yang kalian miliki, dan bagaimana kalian berencana untuk menggunakan beasiswa dengan baik. Tulislah dengan jelas, kreatif, dan jujur, serta sampaikan dengan antusiasme mengapa kalian pantas mendapatkan beasiswa meskipun memiliki IPK di bawah 3,00.
Study Abroad Academy (SAA) Schoters
Study Abroad Academy (SAA) adalah salah satu program unggulan dari Schoters yang akan membimbing kalian untuk sukses dalam persiapan studi ke luar negeri. Dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, SAA telah membuktikan reputasinya sebagai lembaga konsultan pendidikan terpercaya.
Kelebihan mengikuti SAA meliputi kurikulum berkualitas yang telah teruji selama bertahun-tahun dan didukung oleh lebih dari 500 mentor berpengalaman. Kalian akan mendapatkan bimbingan yang intensif dan personal, serta layanan bimbingan lengkap yang membantu kalian dalam setiap tahap persiapan studi luar negeri.
SAA juga menyediakan fasilitas yang memudahkan kalian dalam mencapai kesuksesan studi di luar negeri. Kalian akan mendapatkan akses ke video call 1-on-1 dengan mentor, di mana kalian dapat berinteraksi secara langsung dan mendapatkan panduan khusus sesuai kebutuhan kalian.
Selain itu, SAA menyediakan lebih dari 100 video dan modul pembelajaran yang membantu meningkatkan pemahaman kalian terhadap materi ujian serta keterampilan bahasa Inggris. Kalian juga akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti sesi tanya jawab dengan fasilitator, di mana kalian dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban yang spesifik.
Dengan semua kelebihan dan fasilitas ini, SAA memastikan kalian mendapatkan bimbingan terbaik dalam menghadapi ujian dan meningkatkan peluang kalian untuk mendapatkan beasiswa serta diterima di universitas luar negeri.
Bergabunglah dengan Study Abroad Academy (SAA) Schoters sekarang dan dapatkan bimbingan terbaik dalam mewujudkan impian studi luar negeri kalian. Dengan dukungan dari mentor berpengalaman, kalian akan mendapatkan pembelajaran yang intensif dan personal.
Dengan bergabung di SAA, kalian akan mendapatkan panduan yang tepat untuk menghadapi seleksi dan meningkatkan peluang kalian untuk meraih kesuksesan studi di luar negeri.
Rekomendasi bimbingan beasiswa IPK dua koma
Ingin bisa lolos beasiswa dengan IPK dua koma di luar negeri? Yuk konsultasi dengan konsultan expert Schoters agar persiapan daftar beasiswa lebih terarah.
Butuh program lain untuk persiapan daftar beasiswa luar negeri? Cek program terbaik dari Schoters untuk bimbingan persiapanmu, dijamin terlengkap.