Rekomendasi Beasiswa Pascasarjana di Dalam dan Luar Negeri

Beasiswa merupakan bantuan dari pihak ketiga bagi pelajar yang sedang menempuh pendidikan. Itu bertujuan agar tiap mahasiswa bisa mengikuti kegiatan pembelajaran, baik di dalam ataupun di luar negeri dengan biaya yang lebih ringan. Berbicara beasiswa, Hunters sudah tahu belum bahwa ketersediaan beasiswa pascasarjana (S2 dan S3) di Indonesia termasuk banyak, lho!

Sebab, ada banyak lembaga dalam negeri dan luar negeri yang membuka program beasiswa pascasarjana. Nah, agar Hunters tidak bingung, berikut ini beberapa rekomendasi pilihan beasiswa pascasarjana di dalam negeri dan luar negeri yang kamu bisa coba!

Beasiswa pascasarjana dalam negeri

1. Beasiswa S2 Kominfo

Kominfo melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) menyediakan program beasiswa pascasarjana untuk jenjang S2. Tidak tanggung-tanggung, program beasiswa pascasarjana dari Kominfo ini menggandeng beberapa PTN ternama. Beasiswa ini terbuka untuk masyarakat umum dari instansi swasta.

Program pascasarjana S2 Kominfo menawarkan biaya kuliah sampai biaya penunjang akademik. Hunters juga akan mendapatkan uang sebesar Rp1.500.000 setiap bulan sebagai biaya hidup. Nah, untuk bisa mengikuti program beasiswa ini, Hunters harus memiliki latar belakang pekerjaan di sektor teknologi informasi atau startup lokal dengan masa kerja minimal dua tahun. Selain itu, Hunters juga harus mendapatkan izin atau rekomendasi dari pimpinan.

2. Beasiswa IsDB

IsDB atau Islamic Development Bank menawarkan program beasiswa pascasarjana S2 bagi negara-negara yang merupakan bagian dari anggota mereka, termasuk Indonesia. Program beasiswa S2 IsDB ini merupakan beasiswa penuh, di mana Hunters akan mendapatkan pembiayaan kuliah, uang saku, asuransi kesehatan, dan tunjangan akomodasi semua akan ditanggung.  Namun, beasiswa ini bisa didapatkan jika universitasmu masuk dalam peringkat terbaik di Indonesia.

3. Beasiswa S2 Universitas Gadjah Mada (UGM)

Bagi Hunters yang punya cita-cita kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM), mengikuti program beasiswa pascasarjana S2 dalam negeri yang satu ini dapat menjadi pilihan yang sangat menarik. Untuk mengikuti beasiswa ini, Hunters harus memenuhi beberapa syarat, seperti skor TOEFL ITP minimal 500, skor Tes Potensi Akademik 550, dan IPK minimal 3,25. Beasiswa ini hanya menyediakan beberapa jurusan saja, seperti Kajian Budaya dan Media, Magister Manajemen Bencana, Bioteknologi, dan Kajian Pariwisata.

4. Beasiswa Tanoto Foundation

Program beasiswa S2 ini merupakan program dari yayasan yang dimiliki oleh salah satu pengusaha Indonesia, Sukanto Tanoto. Beasiswa ini dikhususkan untuk perguruan tinggi negeri saja. Adapun sejumlah syarat yang harus Hunters penuhi antara lain, memiliki IPK minimal 3,25, pengalaman kerja minimal dua tahun, serta sudah terdaftar lebih dulu di salah satu PTN mitra Tanoto Foundation.

Beberapa PTN yang menjadi mitra Tanoto Foundation adalah UI, ITB, IPB dan UGM. Program beasiswa ini berlaku untuk semua jurusan. Jika Hunters bisa mempertahankan prestasi akademik, Tanoto Foundation akan memberikan beasiswa penuh hingga gelar master.

5. Beasiswa S2 Dikti/Unggulan Kemendikbud

Program beasiswa pascasarjana yang satu ini cocok untuk Hunters yang hendak menjadi dosen. Beasiswa S2 DIKTI ini dirancang untuk para sarjana yang berprestasi dan berminat menjadi tenaga pengajar. Jika Hunters mengambil program ini, secara otomatis akan tercatat oleh DIKTI sebagai seorang calon dosen.

Hunters akan difasilitasi pihak DIKTI untuk menempuh pendidikan S2 dan S3. Dengan kata lain, dengan beasiswa ini, kamu bukan hanya menjadi seorang dosen, beasiswa ini juga akan membuat Hunters meraih gelar Master (S2) dan Doktor (S3) sekaligus dalam kurun waktu empat tahun.

Pihak DIKTI telah melakukan kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi, seperti ITB, UGM, UI, dan ITS. Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti program ini antara lain IPK di atas 3,25 dan lulus sarjana dalam waktu tiga tahun terakhir.

 

Baca juga: Daftar Beasiswa di Tahun 2023 tanpa TOEFL

 

Beasiswa pascasarjana luar negeri

1. Beasiswa Chevening

Setelah membhasa beasiswa pascasarjana yang ada di dalam negeri, pada bagian ini, Schoters akan membahas beasiswa pascasarjana di luar negeri.

Beasiswa pascasarjana luar negeri pertama yang ada dalam daftar ini adalah beasiswa Chevening. Beasiswa pascasarjana ini memiliki kelebihan, yakni dapat mendaftar tanpa batas usia, di mana umur 40 atau 50 tahun  masih diperbolehkan untuk mendaftar. Selain itu, beasiswa ini juga terbuka untuk S2 gelar pertama dan gelar kedua.

Cakupan beasiswa:

  1. Biaya kuliah penuh;
  2. Uang saku bulanan;
  3. Tiket pesawat pulang-pergi;
  4. Biaya visa;
  5. Tunjangan kesehatan;
  6. Tunjangan keberangkatan;
  7. Tunjangan kedatangan;
  8. Kontribusi untuk mengikuti tes bahasa Inggris;
  9. Akomodasi untuk menghadiri event di Chevening.

 

Persyaratan umum beasiswa Chevening: 

  1. Kandidat merupakan warga negara yang memenuhi syarat Chevening (salah satunya Indonesia);
  2. Kandidat merupakan lulusan sarjana dengan nilai akademik yang baik;
  3. Bersedia kembali ke negara asal minimum dua tahun setelah beasiswa berakhir;
  4. Memiliki pengalaman kerja setidaknya 2,800 jam atau dua tahun;
  5. Mendaftar di tiga jurusan kuliah berbeda yang memenuhi syarat universitas di Inggris dan menerima tawaran masuk tanpa syarat (unconditional offer) dari salah satu pilihan tersebut;
  6. Memenuhi persyaratan bahasa Inggris.

 

2. Beasiswa Fulbright

Beasiswa Fulbright adalah beasiswa yang ditanggung secara penuh oleh Pemerintah AS melalui AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation / yayasan pertukaran Indonesia – Amerika). Beasiswa pascasarjana ini terbuka untuk siapa pun yang tertarik mendaftar untuk program S2 maupun S3. 

AMINEF bertanggung jawab mengelola beasiswa Fulbright untuk mahasiswa internasional terutama di Indonesia. Beasiswa Fulbright diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kerjasama masyarakat Indonesia dan Amerika melalui pendidikan dan pertukaran budaya oleh pemerintah Indonesia dan AS.

Fakta tentang beasiswa Fulbright:

  1. English speaking country, pelamar beasiswa Fulbright harus memiliki sertifikat IELTS/TOEFL sebagai bukti bahwa kemampuan berbahasa Inggris  sudah memenuhi syarat.
  2. Tanpa batasan umur dan diwajibkan pulang ke negara asal setelah masa studi, sehingga beasiswa ini diprioritaskan bagi calon yang berencana mengajar di Indonesia.
  3. Dukungan finansial dan proses pendaftaran ke universitas. Beasiswa ini terbuka untuk semua jurusan, kecuali yang berhubungan dengan Kedokteran atau Perawatan Pasien dan Komunikasi Klinis dengan pasien.
  4. Kesempatan kuliah di kampus Ivy League (asosiasi dari delapan kampus universitas di Amerika Utara). Lima diantaranya adalah Brown University, Columbia University, Cornell University, Dartmouth University, dan Harvard University. Universitas – universitas ini telah meraih banyak prestasi, salah satunya juga telah berhasil menjadi peraih Nobel. 

 

Cakupan beasiswa Fulbright:

  1. Dukungan visa J-1;
  2. Tiket pesawat (PP) Indonesia – Amerika Serikat;
  3. Biaya kuliah ditanggung secara penuh;
  4. Biaya hidup selama di AS dan biaya terkait lainnya;
  5. Biaya asuransi kesehatan dan kecelakaan.

 

Syarat beasiswa Fulbright:

  1. WNI yang bukan merupakan penduduk tetap Amerika Serikat atau sedang bertempat tinggal di Amerika Serikat;
  2. Telah menyelesaikan gelar Sarjana (S-1);
  3. Memiliki IPK minimal 3.0 (skala 4.00);
  4. Skor TOEFL ITP minimal 550 atau setara 6.5 IELTS;
  5. Memiliki kualitas kepemimpinan dan menunjukkan pengalaman dalam pelayanan sosial yang baik;
  6. Persiapkan dan tunjukkan pekerjaan di bidang pilihan penelitian;
  7.  Fasih berbahasa Inggris;
  8. Memiliki prestasi akademik yang sangat baik;
  9. Menunjukkan kemampuan praktis untuk menyelesaikan atau melakukan studi pascasarjana / S-2 penuh waktu di Amerika Serikat;
  10. Menunjukkan tekad yang kuat untuk kembali mengabdi ke Indonesia setelah menyelesaikan program beasiswa Fulbright;
  11. Bersedia bekerja minimal lima tahun setelah menyelesaikan program beasiswa dan sebelum pensiun.

 

3. Beasiswa Global Korea Scholarship (GKS)

GKS adalah beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Korea bagi mahasiswa internasional termasuk dari Indonesia untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi mulai dari S-1 sampai S-3 di Korea Selatan.

Ada dua jenis skema yang bisa ditempuh untuk mendaftar beasiswa GKS, yakni sebagai berikut:

  1. Embassy track. Pada skema ini, proses seleksi beasiswa GKS dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Korea Selatan di masing – masing negara. Peserta dapat melakukan pendaftaran dengan mengirim berkas – berkas persyaratan ke kantor Kedutaan Besar Republik Korea Selatan yang ada di negara mereka. Setelah dinyatakan lolos beasiswa, peserta kemudian dipersilakan memilih tiga universitas di Korea Selatan yang ingin mereka tuju. 
  2. University track. Berbeda dengan embassy track, pada skema ini peserta dapat langsung melakukan pendaftaran ke kampus – kampus di Korea Selatan sebagaimana mendaftar kuliah pada umumnya. Peserta hanya perlu mengikuti seleksi agar diterima dan memperoleh LoA dari kampus tersebut. Selanjutnya pihak kampus akan merekomendasikan mahasiswa – mahasiswa pilihan mereka ke penyelenggara beasiswa GKS agar bisa memperoleh beasiswa.

 

Cakupan beasiswa:

  1. Tiket pesawat PP;
  2. Tunjangan kedatangan;
  3. Pelatihan bahasa Korea;
  4. Biaya kuliah;
  5. Tunjangan bulanan;
  6. Tunjangan presiasi kemampuan bahasa Korea (bagi yang memiliki TOPIK level 5 atau 6);
  7. Dana penelitian (untuk pascasarjana);
  8. Biaya cetak tesis (untuk pascasarjana);
  9. Tunjangan penyelesaian studi;
  10. Asuransi kesehatan.

 

Kriteria pendaftar: 

  1. Pelamar dan orang tua pelamar bukan merupakan warga negara Korea Selatan;
  2. Berasal dari negara mitra GKS, salah satunya Indonesia;
  3. Berusia maksimal 39 tahun untuk pascasarjana;
  4. Sehat jasmani dan rohani;
  5. Telah menyelesaikan jenjang pendidikan sebelumnya;
  6. Memiliki IPK minimal 2,64/4,00; 2,80/4,30; 2,91/4,5; atau 3,23/5,00 dari jenjang pendidikan sebelumnya;
  7. Memiliki skor persentil minimal 80% dari skala 100 atau menempati 20% peringkat teratas di kelas;
  8. Jika sebelumnya pernah menerima beasiswa GKS, maka diperbolehkan mendaftar lagi dengan syarat:
    1. Memiliki skor persentil minimal 90% dari skala 100 atau menempati 10% peringkat teratas di kelas;
    2. Memiliki TOPIK level 5 atau 6;
    3. Mendaftar ke jenjang yang lebih tinggi dari sebelumnya.

 

4. Beasiswa Turkiye Burslari

Beasiswa Turkiye Burslari adalah beasiswa fully-funded untuk program S-1, S-2, S-3, penelitian, dan program bahasa Turki untuk mahasiswa internasional.

Cakupan beasiswa Turkiye Burslari:

  1. Uang saku per bulan;
  2. Full-time program: S1= 800 TL, S2= 1100 TL, S3= 1600 TL dan penelitian 3000 TL;
  3. Short-term program: S1= 500 TL, S2= 700 TL, dan S3= 900 TL;
  4. Research scholarship program: 4000 TL;
  5. KATIP: 3000 TL;
  6. Biaya akomodasi;
  7. Tiket Pesawat PP;
  8. Biaya pendidikan;
  9. Asuransi kesehatan;
  10. Penempatan jurusan dan universitas;
  11. Kursus bahasa Turki selama 1 tahun.

 

Kriteria pendaftar:

  1. Maksimal usia
  1. Tidak lebih dari 21 tahun bagi pendaftar jenjang S-1;
  2. Tidak lebih dari 30 tahun bagi pendaftar jenjang S-2;
  3. Tidak lebih dari 35 tahun bagi pendaftar jenjang S-2;
  4. Tidak lebih dari 45 tahun bagi pendaftar research program.
  1. Nilai minimum untuk masing – masing jenis program dan beasiswa berbeda satu sama lain
  1. Bagi pendaftar jenjang S-1, nilai minimum ijasah pendidikan sebelumnya 70 dari 100;
  2. Bagi pendaftar jenjang S-2 dan S-3, nilai minimum ijasah pendidikan sebelumnya 75 dari 100.
  3. Bagi pendaftar jurusan kedokteran, nilai minimum ijasah pendidikan sebelumnya 90 dari 100.
  1. Bukan merupakan warga negara Turki

 

5. Beasiswa MEXT / Monbukagakusho

Beasiswa pascasarjana terakhir yang ada dalam daftar ini adalah beasiswa MEXT/Monbukagakusho. Beasiswa ini termasuk ke dalam jenis beasiswa fully funded untuk jenjang S1, S2, dan S3 di Jepang. Biaya kuliah ditanggung sepenuhnya (termasuk biaya persiapan sekolah).

Pada beasiswa ini, Hunters akan mendapatkan fasilitas tunjangan hidup kurang lebih ¥117.000/bulan untuk mahasiswa S1. Kemudian, tunjangan hidup sebesar kurang lebih ¥143.000/bulan (research students), ¥144.000/bulan untuk mahasiswa S2, ¥145.000/bulan untuk mahasiswa S3.

Tiket pesawat pergi pulang Indonesia–Jepang, bebas biaya pengurusan visa pelajar, dan tanpa ikatan dinas. Beberapa universitas akan menyediakan asrama. Namun, jika tidak menyediakan asrama, universitas dapat membantu mencarikan tempat tinggal jika dibutuhkan.

Adapun dokumen yang dibutuhkan sebagai berikut:

  1. Cetak lembar email konfirmasi registrasi online;
  2. Formulir aplikasi;
  3. Foto pelamar;
  4. Field of study dan research plan (untuk S2 dan S3);
  5. Salinan transkrip akademik untuk semua tahun sekolah dari sekolah terakhir yang diikuti;
  6. Fotokopi sertifikat kelulusan sekolah terakhir yang didatangi;
  7. Surat rekomendasi dari kepala sekolah/dekan atau guru sekolah/dosen terakhir;
  8. Fotokopi sertifikat kemahiran bahasa TOEFL/IELTS/TOEIC;
  9. Fotokopi hasil JLPT/EJU;
  10. Esai dan sertifikat prestasi (tidak wajib).

 

Baca juga: Ingin Kuliah di Turki? Berikut Tips Mendapat Beasiswanya

 

Rekomendasi bimbingan persiapan beasiswa pascasarjana

Ingin lolos beasiswa Pascasarjana? Yuk, konsultasi dengan konsultan expert Schoters agar persiapan beasiswamu lebih terarah.

Butuh program lain untuk persiapan beasiswa Pascasarjana? Cek program terbaik dari Schoters untuk bimbingan persiapanmu, dijamin terlengkap.

beasiswa pascasarjana