Mengenal Etos Kerja Jepang dan Rahasia Keberhasilannya

Jepang tentu sudah tidak asing lagi dengan kemajuan ekonomi dan teknologinya. Meski terkenal sebagai negara modern, negara berjuluk Negeri Sakura tersebut ternyata masih menjaga dengan baik kebudayaan yang dimilikinya. Salah satunya adalah etos kerja Jepang yang masih dijunjung tinggi hingga saat ini. 

Pada tingkat individu, etos kerja Jepang mempromosikan nilai-nilai dasar, seperti dedikasi, ketekunan, dan keteraturan yang menjadi landasan kesuksesan dalam karier. Budaya perusahaan yang kuat menekankan pentingnya tanggung jawab dan loyalitas terhadap organisasi sekaligus memberikan ruang bagi kreativitas dan inovasi yang diperlukan untuk terus berkembang dalam lingkungan yang kompetitif. 

Oleh karena itu, mengetahui dan mempelajari etos kerja Jepang tidak hanya memungkinkan kita untuk menggali potensi diri sendiri, tetapi juga membuka pintu untuk menangkap esensi dari kerja sama, keberhasilan tim, dan keberlanjutan di tempat kerja. 

Lantas, apa saja, sih, etos kerja Jepang yang masih dijunjung tinggi hingga saat ini? Untuk mengetahui hal tersebut, yuk, simak ulasannya di bawah ini!

5 Etos Kerja Jepang yang Diterapkan dalam Masyarakat

1. Meishi Kokan 

Etos kerja Jepang yang pertama adalah Meishi Kokan. Meishi Kokan sendiri berarti bertukar kartu nama. Bertukar kartu nama di sini bertujuan untuk memperkenalkan diri secara formal dan lebih profesional kepada rekan kerja. Bertukar kartu nama memiliki makna penting, yakni untuk menjalin komunikasi dan hubungan yang baik antar anggota dan juga perusahaan. 

Bertukar kartu nama dengan rekan kerja juga menandakan bahwa kita menghargai hubungan profesional yang baru terbentuk. Selain itu, bertukar kartu nama dengan rekan kerja juga sama dengan menghormati sepenuhnya etos kerja dan hasil pekerjaan mereka. 

Saat memberikan kartu nama kepada rekan kerja, lakukan dengan berdiri dan jangan lupa untuk memperkenalkan nama, nama perusahaan, nama divisi, dan nama departemen. Saat menerima kartu nama dari rekan kerjamu, terima dengan dua tangan sambil membungkuk dan mengucapkan terima kasih.

2. Ganbatte

Kata Ganbatte ini tentu sering didengar oleh orang Indonesia. Kata ini sering digunakan sebagai ucapan untuk memberi semangat kepada orang lain. 

Masyarakat Jepang dikenal dengan semangatnya yang tak kunjung padam dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan mereka. Semangat ini tertanam sejak mereka kecil hingga mereka dewasa. Bahkan, ketika mereka masih bersekolah, jam kerja yang panjang dan tugas-tugas sulit adalah makanan sehari-hari mereka.

Budaya menyemangati satu sama lain sudah ada sejak lama dan diterapkan sejak kecil dalam kehidupan masyarakat Jepang. Budaya ini turut menciptakan mental masyarakat Jepang yang pantang menyerah. Hal inilah yang membuat masyarakat Jepang memiliki prinsip pantang menyerah dalam melakukan hal apapun.

Etos kerja Jepang tersebut masih terlihat dalam dunia kerja, di mana tidak jarang orang Jepang merasa malu jika meninggalkan kantor lebih awal dibandingkan rekan kerja lainnya.

 

Baca Juga: Cara Dapat Kerja di Jepang

 

3. Kaizen

Etos kerja Jepang selanjutnya adalah Kaizen. Kaizen (continuous improvement) adalah filosofi bisnis asal Jepang yang berkembang pada 1950-an. Filosofi ini menitikberatkan pada perubahan kecil yang dilakukan secara terus-menerus sehingga menghasilkan perubahan baik yang lebih besar dan signifikan. Etos kerja ini telah banyak digunakan untuk meningkatkan perusahaan. 

Ada dua cara menerapkan Kaizen dalam kehidupan pekerjaan. Pertama, identifikasi di mana saja waktu dan tenagamu terkuras. Kemudian, lakukan langkah-langkah kecil agar pekerjaanmu lebih efektif dan efisien. Jangan lupa juga untuk mengevaluasi dan memperbaiki hal-hal yang kurang baik.

4. Bushido

Etos kerja Jepang yang selanjutnya yang perlu Hunters ketahui adalah Bushido. Bushido nilai-nilai moral yang dianut oleh para samurai Jepang pada masa feodal. Seorang samurai memiliki loyalitas dan totalitas terhadap tuannya. 

Walaupun identik dengan dunia kesatria dan perang,  prinsip Bushido ini masih relevan di dunia modern. Semangat Bushido ternyata masih mengakar kuat dalam etos kerja Jepang. Mereka memiliki loyalitas atau pengabdian tinggi terhadap perusahaan dan bekerja dengan penuh kehormatan dan totalitas. 

Ada beberapa cara menerapkan Bushido dalam dunia sehari-hari. Pertama, menghargai orangtua dan rekan kerja. Kedua, setia pada janji. Terakhir, bijak dalam menggunakan uang tabungan dan menekan pengeluaran serta lebih optimistis dalam segala hal.

5. Keishan

Keishan berbeda dengan Kaizen. Konsep Keishan lebih memfokuskan pada peningkatan kreativitas, produktivitas, dan kemampuan untuk lebih berinovasi. Prinsip Keishan ini telah lama digunakan oleh orang Jepang dalam kehidupan kerja sehari-hari. Oleh karena itu, mereka tidak takut untuk memulai hal baru, berpikir kreatif, dan melakukan berbagai inovasi. 

Ada beberapa cara untuk melakukan etos kerja Keishan dalam pekerjaan sehari-hari. Pertama adalah dengan melakukan daily stand up meeting untuk menjabarkan apa saja yang akan dicapai pada hari tersebut. 

Kedua, jangan lupa untuk terus mencari inspirasi baru yang dapat menjadi solusi dan pengembangan bagi pekerjaan yang sedang kamu lakukan. Selain itu, jangan lupa juga untuk mencari rekan kerja yang memiliki pemikiran serupa supaya pemikiran dan ide terus berkembang dan menjadi lebih kreatif.

 

Baca Juga: Tips Kerja di Jepang

 

Nah, itu dia, Hunters, etos kerja Jepang yang masih dijunjung tinggi hingga saat ini. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mempelajari dan menerapkan etos kerja Jepang di dalam pekerjaan sehari-hari bisa menambah kualitas pekerjaan yang Hunters lakukan. Jadi, jangan lupa diterapkan, ya, Hunters!

Rekomendasi Bimbingan Persiapan Kerja di Jepang

Ingin kerja di Jepang? Yuk, konsultasi dengan konsultan expert Schoters agar persiapan kerja di luar Jepang semakin terarah.

Butuh program lain untuk persiapan kerja di luar negeri? Cek program Work Abroad Academy dari Schoters untuk bimbingan persiapanmu, dijamin terlengkap.