Ketahui Perbedaan A Level dan IB Level Pada Kurikulum Sekolah Internasional

Banyak universitas di luar negeri yang menerapkan persyaratan berupa Advanced Level (A Level) dan International Baccalaureate (IB) sebelum seseorang resmi menjadi mahasiswa di suatu universitas tersebut. Apa itu A Level dan IB? Keduanya merupakan program kualifikasi berbasis mata pelajaran di mana siswa akan mendapatkan persiapan mendalam sebelum masuk ke universitas. Simak artikel ini hingga akhir supaya kamu bisa memahami perbedaan A Level dan IB ya!

Perbedaan A Level dan IB

Pada dasarnya, A Level dan IB adalah kurikulum sekolah internasional. Perlu kamu ketahui bahwa kurikulum internasional tidak hanya A Level dan IB. Akan tetapi, pada artikel ini kita akan membahas perbedaan A Level dan IB saja.

Program atau kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah dengan kurikulum internasional pastinya berbeda dengan program dan kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan kurikulum biasa. Oleh karena kurikulumnya dirancang sedemikian rupa, lulusan sekolah dengan kurikulum internasional seperti A Level atau IB diyakini lebih mudah melanjutkan pendidikan di universitas-universitas terbaik di dunia.

Pada beberapa aspek, terdapat perbedaan A Level dan IB. Berikut ini perbedaan A Level dan IB dari segi pengertian, bidang studi, waktu belajar, dan sistem penilaian:

A Level IB
Pengertian Advanced Level (A Level) merupakan program kualifikasi internasional berbasis mata pelajaran dengan tujuan mengembangkan potensi diri atau memberikan ruang eksplorasi untuk siswa. Siswa diharapkan mampu berpikir mandiri, mengaplikasikan materi yang mereka pada terhadap situasi baru ataupun situasi yang telah mereka kenal, mengevaluasi beragam sumber informasi, berpikir logis, menyampaikan pendapat secara logis, membuat keputusan, dan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.  International Baccalaureate (IB) ialah program kualifikasi internasional yang bertujuan mendorong penguasaan materi secara seimbang dengan pengetahuan luas. Siswa diharapkan memiliki perkembangan yang baik dari segi fisik, intelektual, emosional, dan etika. Sistem ini mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat dan menerapkan sesuatu yang sudah mereka pelajari untuk lingkungan sekitarnya. 
Bidang Studi Siswa harus memiliki tiga hingga 4 mata pelajaran dari lebih dari 50 mata pelajaran yang ada (pemilihan mata pelajaran berdasarkan minat atau jurusan impian siswa). Siswa harus memilih enam mata pelajaran dari bidang sains, matematika, seni, sosial, bahasa asing, serta bahasa dan sastra.
Waktu Belajar Dua tahun Dua tahun
Sistem Penilaian Sistem penilaian berdasarkan hasil ujian.  Pada setiap mata pelajaran, sistem penilaiannya terdiri dari tiga komponen: 

 

  1. Extended essay (sejenis makalah)
  2. Theory of Knowledge (ToK)
  3. Creative, Action, Service (CAS) (proyek di luar kelas)

          Baca Juga : Bingung Pilih Universitas Oxford atau Universitas Cambridge? Cari Tahu Perbedaannya di Sini!

Kelebihan dan Kekurangan A Level dan IB

Pada dasarnya, baik A Level maupun IB bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa. Dengan begitu, siswa lebih mudah masuk ke perguruan tinggi ternama di dunia. Namun, baik A Level maupun IB sebenarnya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan loh. 

Perbedaan A Level dan IB dari segi kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut: 

A Level IB
Kelebihan
  • Siswa harus memilih tiga mata pelajaran dan bisa mengambil mata pelajaran yang mereka sukai atau mata pelajaran yang mereka butuhkan untuk masuk ke universitas. 
  • Persiapan lebih fokus dan mendalam karena hanya ada tiga mata pelajaran. 
  • Penerapan kurikulum A Level seragam di semua negara sehingga lulusan dari program ini juga diterima dengan baik di seluruh dunia terutama Inggris (karena sistem A Level berasal dari United Kingdom). 
  • Jika skor ujian suatu mata pelajaran buruk atau tidak sesuai harapan, siswa bisa mengikuti ujian lagi untuk mendapatkan nilai yang lebih baik karena ada kesempatan mengikuti hingga enam kali ujian. 
  • Periode program lebih fleksibel. 
  • Pembelajaran banyak dan mendalam di mana mahasiswa tidak hanya belajar teori melainkan juga terlibat dalam kegiatan atau proyek yang bersifat praktikal seperti CAS.
  • Penerapan IB bisa berbeda di banyak negara karena disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah. 
  • IB memberikan konsep yang kuat pada setiap mata pelajaran dan pemahaman akan konsep tersebut. 
  • IB beradaptasi dengan globalisasi di mana siswa dituntut belajar mandiri, berpikir kritis, berani menyampaikan pendapat, dan menghormati beragam budaya yang berbeda. 
  • Karena IB memiliki CAS, siswa lulusan IB memiliki banyak pengalaman praktikal sehingga mereka lebih dipandang oleh universitas ternama di dunia dan pada akhirnya bisa menyelesaikan program sarjana dengan lebih cepat. 
Kekurangan
  • Jika ada ujian susulan untuk lebih dari satu mata pelajaran dalam waktu yang bersamaan, maka besar kemungkinan siswa akan merasa tertekan. 
  • Ketika siswa memutuskan mengikuti ujian ulang untuk memperbaiki skor mata pelajaran, kemungkinan mereka juga harus menunda aplikasi masuk ke universitas incaran mereka karena waktu ujian ulang terkadang hanya ada di periode tertentu (bukan setiap saat).  
  • Ada enam mata pelajaran dan ekstrakurikuler yang harus diambil oleh siswa sehingga banyak siswa merasa kurikulum IB terasa sulit karena intensif dan menegangkan. 
  • Dalam kurikulum IB siswa harus mahir berbahasa Inggris karena banyak tugas untuk membuat tulisan atau esai dalam Bahasa Inggris. 

          Baca Juga: Ingin Kuliah di Oxford University? Intip Fakta Menarik Jurusan Kuliahnya Yuk!

Persiapan Study Abroad bersama Schoters

Ingin kuliah S-1 di universitas ternama di luar negeri tetapi belum punya sertifikat A Level?     ->     Siapkan bersama Schoters di mana kamu bisa mendapatkan persiapan lengkap termasuk bimbingan persiapan tes A Level, dibimbing tutor berpengalaman, mendapatkan feedback untuk progress belajar, dan lebih siap saat menghadapi A Level Official Test.

Banner Mau Study Abroad Tapi Ngga Mau Ribet