Kisah Seru Ibadah Puasa di Luar Negeri
Halo Hunters! Bulan Ramadhan merupakan bulan yang selalu dirindukan oleh seluruh umat muslim untuk menghapus dosa-dosa dari segala perbuatan di dunia. Sebagai bulan yang suci dan penuh keberkahan, umat muslim melakukan ibadah puasa dengan tujuan agar menjadi orang-orang yang bertakwa.
Ibadah puasa tidak hanya sebatas menahan lapar dan dahaga, namun juga berkaitan dengan amalan ibadah lain seperti bersedekah, shalat tarawih, menahan hawa nafsu dari perbuatan yang haram, serta membaca Al-Qur’an. Di Indonesia, puasa dimulai dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari atau waktu maghrib.
Sebelum terbit fajar, umat muslim dianjurkan (sunah) melakukan sahur. Durasi waktu puasa di Indonesia sendiri sekitar 13,23 jam. Berbeda dengan negara lain, seperti London, Inggris (18,8 jam), Oslo, Norwegia (19,2 jam), Paris, Prancis (16,54 jam), dan sebagainya. Hal ini terjadi karena letak perbedaan letak geografis yang mempengaruhi pergantian pagi dan petang di negara lain.
Pengalaman Berpuasa di Luar Negeri
Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) menceritakan pengalaman ibadah puasanya di Finlandia, selama 22 jam. Ia menceritakan pengalamannya melalui YouTube “Chimy in Finland” saat dirinya tengah berpuasa di hari kedua. Waktu sahur dimulai pukul 03.00 pagi sementara waktu berbuka jam 21.00 malam. Sedangkan ibadah shalat maghrib pukul 21.00 dan isya pukul 23.30.
Ia mengatakan bahwa jadwal ini bukan permanen, semakin mendekati lebaran maka semakin lama jangka waktu puasanya. Kendati demikian, ia tidak mengikuti jadwal puasa di Finlandia, melainkan mengikuti jadwal puasa muslim terdekat yaitu Turki. Waktu puasa di Turki lebih singkat 1,5 jam dibandingkan Finlandia.
Baca juga: Beasiswa S-2 Luar Negeri Fully Funded, Coba Daftar Yuk!
Pengalaman kedua puasa di luar negeri, yaitu di London, Inggris. Seorang mahasiswi S2 di London, bernama Nadia menceritakan pengalamannya. Saat itu, cuaca di London peralihan dari musim semi ke musim panas. Nadia bercerita bahwa sahur dilaksanakan pada pukul 03.00 pagi dan buka puasa pada pukul 20.00 malam.
Meskipun terasa berat, ia mengakui bahwa menjalankan ibadah puasa di London sangat kental dan banyak umat muslim. Selain itu, disana seringkali ada buka puasa bersama di masjid dan mendapatkan takjil serta makanan gratis.
Baca juga: 10 Negara Terbaik Buat Kuliah di Luar Negeri
Pengalaman berpuasa lainnya datang dari Korea Selatan. Seorang mahasiswa menghabiskan bulan suci ramadhan dan idul fitri di Gunsan. Ia mengaku bahwa berpuasa di Korea Selatan bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Durasi puasa selama 16 jam 30 menit setiap hari. Bahkan, mencari makanan halal untuk berbuka puasa mudah ditemui. Biasanya, ia membeli makanan halal asal Uzbekistan atau Turki disekitar masjid di Gunsan.
Wah, ternyata melaksanakan ibadah puasa di luar negeri memberikan pengalaman yang berkesan. Meskipun masjid yang jauh dari pusat kota, makanan dan minuman halal, serta perbedaan durasi berpuasa di luar negeri dengan di tanah air yang berbeda, bukan halangan bagi kaum umat muslim menjalankan ibadah puasa.
Jadi, apakah Hunters punya pengalaman dan tertarik untuk mencoba puasa di luar negeri? Meskipun jauh dari rumah dan keluarga, tetap semangat ya Hunters!
Siap Mendaftar Beasiswa Impianmu?
Masih ragu atau sudah yakin bisa menaklukkan beasiswa incaran kamu? Konsultasikan keraguan kamu kepada konsultan experts Schoters
Ingin mendapatkan program bimbingan persiapan beasiswa yang paling tepat untuk kamu? Dapatkan program terbaik di sini