9 Culture Shock di Jepang Yang Perlu Kamu Ketahui!

Saat bepergian atau pindah ke negara yang benar-benar baru, seringkali kita menemukan hal-hal asing yang tidak pernah kita temui sebelumnya. Perasaan terkejut yang dialami saat menghadapi dan beradaptasi dengan berbagai kebiasaan, tradisi dan norma sosial di tempat atau negara baru banyak dikenal dengan istilah culture shock.

Salah satu negara di dunia yang barangkali akan menimbulkan culture shock yang cukup besar adalah Jepang. Kombinasi yang unik antara kebudayaan tradisional yang sudah berusia lebih dari ribuan tahun dengan berbagai kemajuan dan inovasi teknologi yang jarang ditemui di negara lain membuat Jepang menjadi salah satu negara yang paling mengejutkan saat dikunjungi untuk pertama kalinya. Tidak heran kalau kemudian banyak pendatang mengalami banyak culture shock di Jepang.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang berbagai culture shock di Jepang, simak ulasannya berikut ini.

Kerumunan di Jepang

Salah satu culture shock terbesar yang biasa dialami di Jepang adalah banyaknya kerumunan yang biasa ditemui di berbagai lokasi, khususnya di kota-kota besar di Jepang seperti Tokyo. Kerumunan besar biasanya ditemui di jalan maupun stasiun di Jepang, khususnya pada jam-jam sibuk (rush hour).

Salah satu lokasi paling ramai yang bisa ditemui di Jepang barangkali adalah persimpangan Shibuya, dengan lebih dari 2500 orang berjalan kaki menyeberangi jalan setiap kali lampu lalu lintas pejalan kaki berubah hijau.

Lingkungan Yang Sangat Aman

Berdasarkan studi terbaru yang dilakukan pada tahun 2023, Jepang masih terus konsisten menjadi salah satu negara paling aman di dunia, yang tampak dari angka kriminalitas yang rendah di Jepang. Selain itu, Pemerintah Jepang juga memiliki berbagai kebijakan yang mendukung terciptanya lingkungan yang sangat aman di dalam negeri, termasuk kebijakan distribusi senjata api yang cukup ketat sehingga sulit bagi pelaku kejahatan untuk membeli senjata api sekaligus kebijakan control keamanan dengan menggunakan kamera CCTV dan alat pendeteksi metal di banyak lokasi untuk menghindari terjadinya kejahatan.

Sopan Santun Di Jepang

Manner atau sopan santun sudah diajarkan sejak dini di Jepang sehingga semua orang sudah terbiasa untuk bersikap tertib dan menghormati personal space orang lain. Beberapa manners yang umum dijumpai di Jepang antara lain :

  1. Tata tertib berdiri di eskalator. Orang Jepang terbiasa untuk berdiri secara teratur di sebelah kiri (Tokyo) atau di sebelah kanan (Osaka) serta membiarkan sisi lainnya di eskalator kosong untuk pejalan kaki yang sedang terburu-buru.
  2. Tepat waktu saat membuat agenda atau bekerja. Orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tepat waktu karena kebiasaan ini dianggap cara terbaik untuk menunjukkan inisiatif dan progress dalam karir.
  3. Bowing atau gestur membungkuk yang ditunjukkan saat memberi salam kepada orang lain. Selain ditunjukkan saat memberikan salam, gestur yang umumnya digunakan untuk menunjukkan rasa hormat atau rasa terimakasih ini, juga dilakukan dalam berbagai situasi sosial seperti di akhir meeting atau upacara, saat mengucapkan selamat kepada seseorang, untuk menunjukkan simpati, untuk menunjukkan apresiasi, saat meminta sesuatu atau saat meminta maaf.  

 

Komunikasi Non Verbal

Ketertiban dan kenyamanan bersama adalah 2 (dua) hal yang dianggap sangat penting bagi masyarakat di Jepang, sehingga sebagian besar orang Jepang terbilang tidak cukup ekspresif dari segi ekspresi wajah, nada suara maupun gestur tubuh. Pendatang dari negara lain yang berbicara dengan orang Jepang untuk pertama kalinya barangkali akan kesulitan membaca ekspresi wajah orang Jepang yang sering terlihat datar ketika sedang berbicara.

Etika Bekerja di Jepang

Banyak pendatang dari negara lain di luar Jepang sering merasa kesulitas beradaptasi dengan lingkungan kerja di Jepang yang kompetitif. Sebagian besar tempat kerja di Jepang memiliki waktu kerja sekitar 70-80 jam setiap minggunya dan banyak pegawai di Jepang menganggap lembur sebagai hal yang normal. Banyak pegawai di Jepang juga enggan mengambil cuti dan memilih untuk menghabiskan waktunya dengan bekerja.

Penggunaan Bahasa Inggris Yang Terbatas

Language barriers barangkali adalah salah satu hal tersulit yang harus dihadapi pendatang baru di Jepang. Sebagian besar masyarakat di Jepang tidak menggunakan bahasa Inggris sehingga komunikasi dua arah pun cukup terbatas. Meskipun demikian, tidak perlu khawatir untuk bertanya atau berbicara dengan penduduk asli Jepang karena meskipun menggunakan bahasa yang berbeda, rata-rata orang Jepang juga cukup ramah dan bersedia membantu pendatang baru yang tersesat atau mengalami kesulitan lainnya.

Baca juga: Mulai Mengenal Bahasa dan Tulisan Jepang

Tidak Berbicara Saat Menaiki Transportasi Umum

Di banyak negara, berbicara dengan teman baik langsung maupun menggunakan telepon merupakan hal yang lumrah dilakukan. Di Jepang, salah satu etika yang perlu diperhatikan saat menggunakan transportasi umum adalah menghormati orang lain dengan cara tidak berbicara atau mengeluarkan suara saat berada di dalam transportasi umum seperti bis atau kereta.

Jangan Memberi Tips di Jepang

Berbeda dari beberapa negara di belahan dunia lainnya yang memiliki budaya memberi tips kepada pelayan di restoran, budaya tipping saat selesai makan di Jepang justru dianggap sebagai sebuah perilaku yang tidak sopan kepada pegawai restoran dan juru masak yang ada di tempat tersebut. Biaya service atau pelayanan yang diberikan di Jepang sudah termasuk dalam total biaya yang harus dibayarkan tamu di restoran, sehingga tamu tidak perlu lagi mengeluarkan uang tambahan untuk memberikan tips.

Toilet Yang Modern

Salah satu hal yang barangkali akan mengejutkan banyak orang yang baru pertama kali tiba di Jepang adalah berbagai inovasi teknologi yang bisa ditemukan di Jepang, termasuk toilet di Jepang yang dilengkapi dengan berbagai tombol dan fitur yang tidak akan mudah ditemui di negara lain, seperti fitur untuk menghangatkan dudukan toilet sampai fitur musik yang bisa dimainkan untuk menutupi suara ketika buang air kecil atau besar.

Tentu saja masih ada banyak lagi culture shock di Jepang yang mungkin dialami saat berkunjung atau pindah ke Jepang. Tapi tidak perlu khawatir menghadapi culture shock. Kamu tetap bisa beradaptasi cepat di kehidupan di Jepang melalui berbagai cara, termasuk dengan bersikap terbuka dan menghargai semua perbedaan yang ada.

Sampai jumpa di Jepang!

Ingin Kuliah di Jepang?

Butuh program untuk persiapan kuliah di Jepang? Cek program terbaik dari Schoters untuk bimbingan persiapanmu, dijamin terlengkap.

Banner CTA K2- Schoters (Feb 27, 2023 11:04 AM)