3 Kumpulan Kata Kerja Bahasa Jepang untuk Pemula

Kata kerja bahasa Jepang, atau Doushi (動詞), adalah salah satu komponen terpenting dalam tata bahasa Jepang. Kata kerja ini tidak hanya menentukan makna kalimat, tetapi juga memberikan nuansa waktu, aspek, dan kesopanan. Bagi pemula, memahami kata kerja bahasa Jepang adalah langkah awal yang krusial untuk menguasai bahasa ini.

Untuk membantu kamu menguasai bahasa Jepang dengan cepat, kamu bisa mulai belajar bahasa Jepang dari hal-hal yang paling dasar terlebih dahulu, termasuk mempelajari kata kerja bahasa Jepang. Apa saja yang harus kamu ketahui tentang kata kerja bahasa Jepang? Bagaimana cara menggunakan kata kerja bahasa Jepang? Simak ulasannya di bawah ini.

 

Kata Kerja Bahasa Jepang

Sama seperti bahasa lain pada umumnya, bahasa Jepang juga memiliki beberapa kelompok kata yang umum digunakan seperti kata benda, kata sifat dan lain sebagainya – termasuk kata kerja. Dalam kata kerja bahasa Jepang, kelompok kata kerja dikenal dengan sebutan Doshi dan memiliki beberapa karakteristik khusus yang berbeda dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.

 

1. Posisi di Akhir Kalimat

Bahasa Jepang menggunakan struktur SOV (Subject-Object-Verb), sehingga kata kerja selalu berada di akhir kalimat. Contoh:

  • 私は本を読みます。 (Saya membaca buku).
  • 彼は学校へ行きます。 (Dia pergi ke sekolah).

 

2. Konjugasi Kata Kerja

Kata kerja bahasa Jepang mengalami perubahan bentuk (konjugasi) tergantung pada waktu (masa kini, masa lalu), kesopanan, dan makna yang ingin disampaikan.

 

3. Tidak Selalu Memerlukan Subjek

Dalam bahasa Jepang, subjek sering kali dihilangkan jika sudah jelas dari konteks. Contoh:

  • Tabemasu (Saya makan).

 

Golongan Kata Kerja dalam Bahasa Jepang dan Contohnya

 

Kata Kerja Bahasa Jepang untuk Pemula

 

Kata kerja bahasa Jepang dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan pola konjugasinya:

 

1. Kata Kerja Golongan I (Godan Doushi)

Kata kerja Golongan I memiliki akhiran yang bervariasi, seperti -u, -ku, -gu, -su, -tsu, -nu, -bu, -mu.

 

a. Akhiran U (う). Contoh kata kerja dengan akhiran U antara lain :

  • Au (会う) : bertemu
  • Kau (買う) : membeli
  • Tsukau (使う) : memakai
  • Warau (笑う) : tertawa
  • Omou (思う) : berpikir
  • Shirau (知り合う) : berkenalan
  • Tetsudau (手伝う) : menolong
  • Iu (言う) : berkata
  • Narau (習う) : belajar
  • Harau (払う): membayar

 

2. Akhiran Ku (く). Contoh kata kerja dengan akhiran Ku antara lain :

  • Iku (行く) : pergi
  • Kaku (書く) : menulis
  • Hiku (引く) : menarik
  • Aruku (歩く) : berjalan kaki
  • Naku (泣く) : menangis
  • Tataku (たたく) : mengetuk
  • Hataraku (働く) : bekerja
  • Usowotsuku (嘘をつく) : berbohong
  • Fuku (吹く) : meniup
  • Oku (置く) : menaruh

 

3. Akhiran Ru (る). Contoh kata kerja dengan akhiran Ru antara lain :

  • Hashiru (走る) : berlari
  • Kakaru (掛かる) : memerlukan
  • Noru (乗る) : naik (kendaraan)
  • Agaru (上がる) : naik (tangga)
  • Toru (取る) : mengambil
  • Uru (売る) : menjual
  • Aru (ある): ada
  • Damaru (黙る) : diam  
  • Tsukuru (作る) : membuat
  • Odoru (踊る) : menari, berdansa

 

4. Akhiran Mu (む). Contoh kata kerja dengan akhiran Mu antara lain :

  • Sumu (盗む) : tinggal
  • Yomu (読む) : membaca
  • Nomu (飲む) : minum
  • Yasumu (休む) : istirahat
  • Umu (生む) : lahir
  • Itamu (痛む) : sakit
  • Tanomu (頼む) : meminta, memohon
  • Kamu (かむ) : menggigit  
  • Nusumu (盗む) : mencuri

 

5. Akhiran Su (す). Contoh kata kerja dengan akhiran Su antara lain :

  • Hanasu (話す) : berbicara
  • Kasu (貸す) : meminjam
  • Kaesu (返す) : mengembalikan
  • Dasu (出す) : mengeluarkan
  • Osu (押す) : menekan
  • Watasu (渡す) : menyerahkan
  • Naosu (直す) : memperbaiki, mengoreksi, menyembuhkan
  • Otosu (落とす) : menjatuhkan  
  • Tamesu (試す) : mencoba
  • Nokosu (残す) : meninggalkan, menyisakan

 

6. Akhiran Gu (ぐ). Contoh kata kerja dengan akhiran Gu antara lain :

  • Oyogu (泳ぐ) : berenang
  • Kogu (こぐ) : mendayung
  • Nugu (脱ぐ) : menanggalkan
  • Isogu (急ぐ) : bergegas
  • Togu (とぐ) : mengasah, menggosok
  • Kagu (嗅ぐ) : mencium
  • Sosogu (注ぐ) : menuangkan
  • Sawagu (騒ぐ) : membuat keramaian

 

7. Akhiran Bu (ぶ). Contoh kata kerja dengan akhiran Bu antara lain :

  • Korobu (転ぶ) : jatuh
  • Asobu (遊ぶ) : bermain
  • Tobu (跳ぶ) : melompat
  • Narabu (並ぶ) : berbaris
  • Manabu (学ぶ) : belajar
  • Hakobu (運ぶ) : mengangkut
  • Erabu (選ぶ) : memilih
  • Yobu (呼ぶ) : memanggil  
  • Musubu (結ぶ) : mengikat

 

8. Akhiran Tsu (つ). Contoh kata kerja dengan akhiran Tsu antara lain :

  • Tatsu (立つ) : berdiri
  • Matsu (待つ) : menunggu
  • Sodatsu (育つ) : bertumbuh
  • Akehanatsu (開け放つ) : membuka
  • Katsu (過つ) : melewati
  • Katsu (勝つ) : menang
  • Utsu (打つ) : memukul
  • Wakatsu (別つ) : membagikan, membedakan  
  • Motsu (持つ) : membawa

 

9. Akhiran Nu (ぬ). Contoh kata kerja dengan akhiran Nu antara lain :

  • Shinu (死ぬ) : mati

 

10. Saat diubah ke bentuk -masu, akhiran -u berubah menjadi -i. Contoh:

  • Kau (買う) → Kaimasu (買います。) : Membeli
  • Iku (行く) → Ikimasu (行きます。) : Pergi

 

Baca Juga: Apa itu Technical Intern Training Program (TITP)?

 

2. Kata Kerja Golongan II (Ichidan Doushi)

Kata kerja bahasa Jepang Golongan II disebut dengan sebutan Inchidan Doushi dan terdiri dari kata kerja yang memiliki akhiran iru dan eru. Beberapa contoh kata kerja bahasa Jepang yang termasuk dalam Golongan II adalah sebagai berikut:

 

1. Akhiran Iru (いる). Contoh kata kerja dengan akhiran Iru antara lain :

  • Miru (見る) : melihat, menonton
  • Iru (いる) : ada (manusia, hewan)
  • Dekiru (出来る) : bisa
  • Tojiru (閉じる) : menutup
  • Mochiiru : memakai, menggunakan
  • Shiiru (強いる) : memaksa
  • Anjiru (案じる) : memikirkan
  • Hashiru (走る) : berlari.  
  • Kiru (切る) : memotong
  • Oriru (起きる) : turun

 

2. Akhiran Eru (える). Contoh kata kerja dengan akhiran Eru antara lain :

  • Mieru (見える) : melihat
  • Ueru (植える) : tumbuh
  • Oshieru ((教える) : mengajar
  • Kaeru (変える) : menukar
  • Kotaeru (答える) : menjawab
  • Keru (蹴る) : menendang
  • Tsuneru (つねる) : mencubit
  • Seru (競る) : bersaing  
  • Shaberu (喋る) : berbicara
  • Omoneru (阿る) : memuji

 

3. Kata Kerja Golongan III (Fukisoku Doushi)

Kata kerja bahasa Jepang Golongan III disebut dengan sebutan Fokusoku Doushi (irregular verbs) dan terdiri dari 2 (dua) kata kerja yaitu kuru (来る) yang berarti datang dan suru (する) yang berarti melakukan.

Yang menarik adalah, kata kerja suru juga bisa digunakan untuk merubah kata benda menjadi kata kerja dalam bahasa Jepang.

 

Contoh penggunaan kata kerja Golongan III adalah sebagai berikut :

  • Shiai-suru (試 合す) : bertanding, yang berasal dari kata Shia (試 合), yang berarti pertandingan
  • Benkyou-suru (勉 強する) : belajar, yang berasal dari kata Benkyou (勉 強), yang berarti pelajaran
  • Setsumei-suru (説 明する) : menerangkan, yang berasal dari kata Setsumei (説 明), yang berarti keterangan
  • Mukae ni kuru (説 明) : datang untuk menjemput

 

 

Mau lebih lancar berbahasa Jepang? Atau mau belajar bahasa Jepang dari nol?

Yuk ikut kelas intensif bahasa Jepang dengan materi yang sudah disesuaikan dengan JLPT

Klik tombol “Konsultasi Kelas Bahasa Jepang” di bawah ini dan kamu bisa bebas tanya apa pun 👇

Kata Kerja Bahasa Jepang untuk Pemula

 

 

 

Pola Konjugasi dalam Kata Kerja Bahasa Jepang

Setelah mengenal berbagai golongan kata kerja bahasa Jepang, langkah selanjutnya yang perlu diketahui tentang kata kerja bahasa Jepang adalah pola konjugasi kata kerja atau pola perubahan kata kerja.

Sama seperti bahasa Indonesia yang menggunakan berbagai imbuhan di awal maupun akhir kalimat untuk membuat berbagai variasi kata kerja, kata kerja bahasa Jepang juga dapat berubah bentuk sesuai pola konjugasi untuk membuat berbagai variasi kata kerja. Terdapat 4 (empat) bentuk konjugasi kata kerja bahasa Jepang antara lain :

 

1. Bentuk Kamus (Jishoukei) 辞書形

Bentuk kamus atau bentuk dasar kata kerja yang bisa ditemukan di dalam kamus. Contoh:

  • Taberu ( 食べる) – Makan
  • Iku (行く) – Pergi

 

2. Bentuk -Masu (Formal)

Bentuk masu atau bentuk formal kata kerja yang berbeda dengan bentuk kamus yang sifatnya lebih kasual atau non-formal. Contoh:

  • Taberu (食べる) → Tabemasu (食べます)
  • Iku (行く) → Ikimasu (行きます)

 

3. Bentuk -Te (Permintaan atau Perintah)

Bentuk -te yang merubah makna sebuah kata kerja menjadi menyuruh atau meminta seseorang. Contoh:

  • Taberu (食べる) → Tabete (食べて) – Makanlah
  • Iku (行く) → Itte (行って) – Pergilah

 

4. Bentuk -Nai (Negatif)

Bentuk -nai yang merubah makna sebuah kata kerja menjadi bentuk kata kerja negatif untuk menyatakan “tidak”. Contoh:

  • Taberu (食べる) → Tabenai (食べない) – Tidak makan
  • Iku (行く) → Ikanai (行かない) – Tidak pergi

 

Kata Kerja Bahasa Jepang (masu) dan Contohnya

Kumpulan Kata Kerja Bahasa Jepang untuk Pemula

 

Salah satu bentuk kata kerja bahasa Jepang yang penting untuk diketahui adalah bentuk atau kata kerja masu (ます), yang bersifat lebih formal dari bentuk kata kerja bahasa Jepang lainnya.

Penggunaan kata kerja masu dalam percakapan sangat penting karena bentuk kata kerja ini menunjukkan sikap sopan dan hormat kepada lawan bicara. Selain itu, kata kerja bahasa Jepang ini biasanya juga digunakan saat kita bercakap-cakap dengan orang yang baru pertama kali ditemui agar tidak terkesan lancang. Lalu bagaimana merubah kata kerja bahasa Jepang menjadi bentuk kata kerja masu?

Cara membentuk kata kerja masu berbeda-beda, tergantung golongan kata kerja. Beberapa aturan perubahan kata kerja masu dalam bahasa Jepang berdasarkan golongan kata kerja adalah sebagai berikut.

 

1. Kata kerja bahasa Jepang (masu) untuk golongan I

Untuk merubah kata kerja yang termasuk dalam Golongan I menjadi kata kerja masu, dilakukan dengan merubah akhiran u pada kata kerja menjadi akhiran i, lalu ditambahkan akhiran masu. Contoh perubahannya adalah sebagai berikut :

  • Utau (歌う) : menyanyi, berubah menjadi Utaimasu (歌います)
  • Wakaru (分かる) : mengerti, berubah menjadi Kachimasu (勝ちます)
  • Nomu (飲む) : minum, berubah menjadi Nomimasu (飲みます)
  • Yobu (呼ぶ) : memanggil, berubah menjadi Yobimasu (呼びます)
  • Kaku (書く) : menulis, berubah menjadi  Kakimasu (書きます)
  • Shiru (知る) : tahu/kenal, berubah menjadi Shirimasu (知ります)
  • Hanasu (話す) : berbicara/menceritakan, berubah menjadi Hanashimasu (話します)
  • Matsu (待つ) : menunggu, berubah menjadi Machimasu (待ちます)

 

2. Kata kerja bahasa Jepang (masu) untuk Golongan II

Untuk merubah kata kata kerja yang termasuk dalam Golongan II menjadi kata kerja masu, dilakukan dengan menghilangkan akhiran ru lalu ditambahkan akhiran masu. Contoh perubahannya adalah sebagai berikut :

  • Taberu (食べる) : makan, berubah menjadi Tabemasu (食べます)
  • Miru (見る) : melihat/menonton, berubah menjadi Mimasu (見ます)
  • Tsutaeru (伝える) : melaporkan, berubah menjadi Tsutaemasu (伝えます)
  • Ageru (あげる) : memberi, berubah menjadi Agemasu (あげます)
  • Akeru (あげる) : membuka, berubah menjadi Akemasu (開けます)
  • Dekiru (出来る) : mampu/bisa, berubah menjadi Dekimasu (出来ます)
  • Okiru (起きる) : bangun, berubah menjadi Okimasu (起きます)

 

3. Kata kerja bahasa Jepang (masu) untuk golongan III

Karena kata kerja bahasa Jepang golongan III hanya terdiri dari 2 (dua) kata kerja, maka perubahannya dalam bentuk kata kerja masu adalah sebagai berikut :

  • Suru (する) : , berubah menjadi Shimasu (します)
  • Kuru (来る), berubah menjadi Kimasu (来ます)

 

Baca Juga: Panduan Lengkap Bekerja di Jepang dengan Tokutei Ginou

 

Bentuk Kata Kerja Bahasa Jepang (masu) dalam Bentuk negatif dan Lampau

Kumpulan Kata Kerja Bahasa Jepang untuk Pemula

 

Selain bentuk kata kerja masu positif di atas, kamu juga bisa merubah bentuk kata kerja masu dalam bentuk negatif (untuk menyatakan tidak secara sopan) dan dalam bentuk lampau (untuk menyatakan sebuah peristiwa terjadi di masa lalu).

Untuk merubah bentuk kata kerja masu positif menjadi bentuk kata kerja masu dalam bentuk negatif, kamu bisa mengganti akhiran masu menjadi akhiran masen. Contohnya :

 

  • Hanashimasu (話します) : berubah menjadi Hanashimasen (話しません)
  • Tabemasu (食べます), berubah menjadi Tabemasen (食べません)
  • Okimasu (起きます), berubah menjadi Okimasen (起きません)
  • Hatarakimasu (働きます), berubah menjadi Hatarakimasen (働きません)

 

Selanjutnya untuk merubah bentuk kata kerja masuk menjadi bentuk kata kerja masu dalam bentuk lampau, kamu bisa mengganti akhiran masuk menjadi akhiran mashita. Contohnya :

 

  • Tabemasu (食べます), berubah menjadi Tabemashita (食べました)
  • Hanashimasu (話します), berubah menjadi Hanashimashita (話しました)
  • Shimasu (します), berubah menjadi Shimashita (しました)
  • Kimasu (来ます), berubah menjadi Kimashita (来ました)

 

Contoh Penggunaan Kata Kerja dalam Kalimat

  1. Bentuk Positif:
    • Watashi wa hon o yomimasu (私は本を読みます。) – Saya membaca buku.
    • Kare wa gakkou e ikimasu (彼は学校へ行きます。) – Dia pergi ke sekolah.
  2. Bentuk Negatif:
    • Watashi wa hon o yomimasen (私は本を読みません。) – Saya tidak membaca buku.
    • Kare wa gakkou e ikimasen (彼は学校へ行きません。) – Dia tidak pergi ke sekolah.
  3. Bentuk Lampau:
    • Watashi wa hon o yomimashita (私は本を読みました。) – Saya membaca buku (kemarin).
    • Kare wa gakkou e ikimashita (彼は学校へ行きました。) – Dia pergi ke sekolah kemarin).

 

 

Tips Belajar Kata Kerja Bahasa Jepang untuk Pemula

Menguasai kata kerja bahasa Jepang adalah langkah penting dalam mempelajari bahasa ini. Namun, bagi pemula, memahami dan mengingat berbagai bentuk konjugasi kata kerja bisa terasa menantang. Berikut adalah beberapa tips efektif untuk mempermudah proses belajar kata kerja bahasa Jepang:

  1. Pelajari Golongan Kata Kerja
    Kata kerja bahasa Jepang dibagi menjadi tiga golongan: Golongan I (Godan Doushi)Golongan II (Ichidan Doushi), dan Golongan III (Fukisoku Doushi). Setiap golongan memiliki pola konjugasi yang berbeda. Misalnya, kata kerja Golongan I seperti iku (行く) dan kau (買う) memiliki akhiran yang bervariasi, sedangkan kata kerja Golongan II seperti taberu (食べる) dan miru (見る) selalu berakhiran -iru atau -eru. Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa lebih mudah mengidentifikasi dan mengkonjugasi kata kerja.
  2. Latihan Konjugasi Secara Rutin
    Buat tabel konjugasi untuk kata kerja yang sering digunakan, seperti taberu (makan)iku (pergi), dan suru (melakukan). Tuliskan bentuk dasar, bentuk -masu (formal), bentuk -te (perintah), dan bentuk negatifnya. Contoh:

    • Taberu → Tabemasu (makan) → Tabete (makanlah) → Tabenai (tidak makan).
      Latihan ini akan membantumu mengingat pola konjugasi dengan lebih cepat.
  3. Manfaatkan Aplikasi Belajar
    Gunakan aplikasi seperti DuolingoMemrise, atau Anki untuk melatih kosakata dan konjugasi kata kerja. Aplikasi ini menyediakan latihan interaktif yang bisa membantumu menguasai kata kerja dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan flashcard untuk mengingat kata kerja dan bentuk konjugasinya.
  4. Praktik dalam Percakapan Sehari-hari
    Cobalah menggunakan kata kerja dalam kalimat sederhana saat berbicara dengan teman atau tutor bahasa Jepang. Misalnya, gunakan kalimat seperti “Watashi wa pan o tabemasu” (Saya makan roti) atau “Ashita gakkou e ikimasu” (Besok saya pergi ke sekolah). Praktik langsung akan membantumu lebih percaya diri dan terbiasa menggunakan kata kerja dalam konteks yang tepat.

Dengan mengikuti tips ini, kamu akan lebih mudah menguasai kata kerja bahasa Jepang dan meningkatkan kemampuan berbahasamu secara keseluruhan. Jangan lupa untuk tetap konsisten dalam belajar dan terus berlatih! 😊

 

 

Rekomendasi Bimbingan Belajar Bahasa Jepang

Apakah kamu ingin lebih mendalami kata kerja bahasa Jepang dan menguasai tata bahasa Jepang dengan lebih baik? Schoters hadir untuk membantumu! Dengan bimbingan dari konsultan expert, kamu bisa belajar bahasa Jepang secara terarah dan efektif.

Yuk, jadwalkan konsultasi dengan tim Schoters untuk mengetahui program belajar yang paling sesuai dengan kebutuhanmu!

Kata Kerja Bahasa Jepang untuk Pemula