Perbedaan Master dan Magister: Definisi dan Macamnya

Halo Hunters, bagi kamu yang ingin melanjutkan studi S2 ke luar negeri atau dalam negeri pasti tidak asing dengan penulisan gelar Master dan Magister, kan? Tapi apakah kamu tahu perbedaan Master dan Magister dan bagaimana kamu bisa mendapatkannya? Yuk ikuti terus artikel di bawah ini!
Apa itu gelar Master dan Magister?
Gelar “Master” berasal dari kata Latin yaitu “Magister” yang artinya highly selective atau gelar pendidikan yang diberikan dengan selektif. Pada gelar S1 kamu akan dituntut untuk menyelesaikan skripsi atau penelitian akhir, sedangkan pada jenjang S2 kamu dituntut untuk melakukan tesis.
Apa perbedaan Skripsi dan Tesis?
Pada pengerjaan skripsi, penelitian yang dilakukan semata-mata untuk menyelesaikan gelar S1. Sedangkan Tesis adalah penelitian individu yang disusun berdasarkan hasil penelitian empiri untuk menjadi kajoan akedemis dan biasanya dilanjutkan untuk penelitian Doktoral.
Apakah ada perbedaan Master dan Magister?
Karena keduanya berasal dari kata yang sama, tidak ada perbedaan Master dan Magister dari segi gelar. Namun kebanyakan universitas dalam negeri menyebut gelar S2 sebagai Magister, sedangkan universita luar negeri banyak menyebutnya dengan gelar Master.
Macam-macam gelar Master atau Magister
Sistem pendidikan luar negeri dan dalam negeri memiliki perbedaan Master dan Magister dalam jenisnya. Pada pendidikan luar negeri, gelar S2 yang akan kamu dapatkan antara lain:
-
MBA = Master of Business Administration
-
MA = Master of Arts
-
M.Sc = Master of Science
-
dst.
Baca Juga: Mengulik Informasi Seputar Beasiswa Erasmus Mundus Joint Master Degree (EMJMD)
Sedangkan tidak jauh dari sistem pendidikan luar, gelar Magister yang diberikan di Indonesia juga disesuaikan dengan bidang studi yang kamu ambil. Beberapa gelar yang populer untuk didapatkan antara lain:
-
M.Kes. = Magister Kesehatan
-
M.T = Magister Teknik
-
M. Kom = Magister Komputer
-
M.I.Kom = Magister Komunikasi
-
dst.
Nah apakah gelar yang kamu cari saat ini?
Berapa lama waktu untuk meraih gelar Master?
Untuk mendapatkan gelar Master, dibutuhkan waktu paling banyak 4 semester atau 2 tahun. Atau untuk lebih detailnya, kamu diwajibkan untuk menyelesaikan 30 hingga 60 SKS. Namun jika lebih cepat, kamu bisa menyelesaikannya dengan waktu 1,5 tahun. Namun, semua ini kembali dengan kesulitan mata kuliah dan kemampuanmu untuk menyelesaikan kuliah.
Mengapa harus mengejar gelar Master?
Menggapai gelar Master atau Magister bukan sebuah keharusan. Tapi jika kamu memiliki beberapa tujuan di bawah ini, melanjutkan pendidikan Pascasarjana bisa menjadi pilihanmu.
1. Mendapat Posisi Baru di Perusahaan
Beberapa perusahaan dan institusi pemerintahan mengharuskan karyawannya untuk mendapat pendidikan yang lebih tinggi jika ingin naik jabatan. Jika perusahaan atau tempat kamu bekerja mewajibkan hal ini, tentu melanjutkan gelar Master atau Magister bisa menjadi pilihan yang menjanjikan bagimu.
2. Melanjutkan Studi Doktoral
Bagi kamu yang punya passion di bidang tertentu dan ingin meningkatkan keilmuan dalam bidang tertentu, studi S2 bisa menjadi batu loncatan bagimu untuk melanjutkan studi Doktoral loh. Bahkan beberapa universitas dalam dan luar negeri menyediakan jalur fast-track untuk bisa langsung melanjutkan Doktor setelah menyelesaikan Master.
3. Spesifikasi Keahlian dalam Karir
Bagi kamu yang ingin menimba lebih banyak ilmu dan mendapatkan spesifikasi keahlian dalam karir, melanjutkan studi S2 juga akan menguntungkanmu. Meski kamu tidak diharuskan perusahaan dan tidak berniat melanjutkan studi Doktoral, dengan memiliki keahlian yang spesifik dan diperlukan banyak orang bisa menjadi menunjang karirmu di masa depan loh. Selain mendapatkan gaji yang lebih besar, kamu juga akan dicari banyak perusahaan yang ingin bekerja sama denganmu.
Baca Juga: Intip 10 Beasiswa S2 Dalam Negeri yang Wajib Kamu Ketahui!
Nah apakah kamu sudah mengerti tentang perbedaan Master dan Magister? Jika kamu punya rencana untuk melanjutkan studi Master dan Magister, yuk konsultasikan masa depanmu dengan mentor Schoters. See you!