Mengenal Sosok Raditya Dika Lebih Dekat

Bagi kamu yang gemar membaca buku, nama Raditya Dika barang kali bukan lagi nama yang asing di telinga. Penulis yang naik daun sejak novel pertamanya yang bertajuk Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh dirilis dan menjadi bestseller di Indonesia, kini melebarkan sayapnya di luar dunia penulisan menjadi komika, aktor hingga sutradara.

Tapi, tahukah kamu kalau cerita dalam buku-buku Raditya Dika banyak mengambil kisah dari pengalaman pribadinya sendiri, termasuk saat menjadi pelajar internasional di luar negeri? Lalu di mana saja Raditya Dika menempuh studi di luar negeri? Simak biografi singkat soal Raditya Dika beserta latar belakang pendidikan Raditya Dika dalam ulasan singkat di bawah ini.

Biografi Raditya Dika

Terlahir di Jakarta pada tanggal 28 Desember 1984, penulis yang memiliki nama asli Dika Angkasaputra Moerwani atau yang lebih akrab disapa dengan Raditya Dika ini, pertama kali menarik perhatian penggemar buku di Indonesia dengan novel pertamanya yang langsung menjadi bestseller dengan gaya penulisan yang ringan dan jenaka.

Kesuksesan novel perdananya mendorong Raditya Dika merilis novel-novel berikutnya yang juga meraih kesuksesan di pasar, mulai dari novel Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa yang dirilis pada tahun 2007 hingga novel Manusia Setengah Salmon yang terbit pada tahun 2011.

Popularitas novel tulisan Raditya kemudian menarik minat para produser film untuk mengadaptasi cerita tersebut ke dalam layar lebar. Raditya sendiri kemudian ikut terlibat dalam banyak produksi film, tidak hanya sebagai pemain, namun juga sebagai penulis skenario dan sutradara film. Tidak hanya berhenti di dunia penulisan dan perfilman, Raditya kemudian menceburkan diri di dunia stand up comedy Indonesia dan menjadi salah satu komika kenamaan Indonesia.

 

Baca Juga: Intip Biaya Kuliah Beasiswa Pelajar Indonesia di Australia

 

Latar belakang pendidikan Raditya Dika

Penggemar novel Raditya Dika mungkin sudah tahu bahwa novel pertama Raditya ditulis dengan mengangkat berbagai pengalaman Raditya saat kuliah di luar negeri – lebih tepatnya, di University of Adelaide

1. University of Adelaide

University of Adelaide adalah salah satu universitas berorientasi riset di Australia yang berlokasi di pusat kota Adelaide, South Australia. Universitas yang sudah berdiri sejak tahun 1874 ini adalah universitas tertua ketiga yang berdiri di Australia. Di antara universitas lain di Australia, University of Adelaide juga tergabung dalam Group of Eight, sebuah kelompok universitas berorientasi riset yang terbaik, terbesar dan paling prestisius di Australia.

Saat ini, University of Adelaide berhasil menduduki peringkat 8 di Australia dan peringkat 109 dalam deretan perguruan tinggi terbaik di dunia berdasarkan daftar yang dirilis oleh QS 2023. Tidak hanya kualitas akademik yang mumpuni, University of Adelaide juga merupakan universitas yang paling diminati oleh perusahaan di South Australia.

Tidak sedikit dari dari lulusan University of Adelaide yang kemudian menjadi tokoh di bidangnya masing-masing, termasuk Perdana Menteri perempuan pertama Australia, Julia Eileen Gillard dan astronot pertama Australia yang berjalan di luar angkasa, Andy Thomas.

University of Adelaide menawarkan berbagai program studi untuk seluruh jenjang pendidikan, baik sarjana maupun pasca sarjana, untuk banyak disiplin studi. Beberapa bidang studi yang paling populer yang biasa diambil oleh mahasiswa di University of Adelaide antara lain:

  1. Electrical and Electronic Engineering;
  2. Engineering;
  3. Computer Science;
  4. Physical Chemistry;
  5. Plant and Animal Science;
  6. Nanoscience and Nanotechnology;
  7. Chemistry;
  8. Civil Engineering;
  9. Physics;
  10. Geosciences;
  11. Agricultural Sciences;
  12. Public, Environmental and Occupational Health;
  13. Environment/Ecology.

 

Di luar kelas, mahasiswa di University of Adelaide juga mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan lebih dari 40 klub olahraga, 130 klub mahasiswa dan berbagai layanan pendukung termasuk International Student Support Office dan Counseling Disability Support.

Selain itu, mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk menikmati pengalaman belajar di Adelaide, salah satu kota pelajar terbaik di dunia versi QS Best Student Cities Tahun 2023, dengan biaya hidup yang lebih terjangkau dibandingkan kota besar lainnya di Australia, lingkungan yang aman dan ramah pelajar, serta iklim yang lebih bersahabat.

Maka, tidak heran kalau minat pelajar internasional untuk belajar di University of Adelaide tidak pernah surut. Hingga tahun 2023, terdapat setidaknya 9.155 mahasiswa internasional yang berasal dari setidaknya 100 negara di seluruh penjuru dunia yang sudah bergabung untuk melanjutkan studi di University of Adelaide.

 

Baca Juga: Ingin Kuliah di University of Adelaide Seperti Raditya Dika? Raih Kesempatan Beasiswanya!

 

Rekomendasi bimbingan lolos ke universitas luar negeri seperti Raditya Dika

Ingin lolos masuk ke universitas luar negeri seperti Raditya Dika? Yuk konsultasi dengan konsultan expert Schoters agar persiapan daftar universitasmu lebih terarah.

Butuh program lain untuk persiapan menembus universitas luar negeri? Cek program terbaik dari Schoters untuk bimbingan persiapanmu, dijamin terlengkap.

Raditya Dika