10 Tenaga Kerja Ahli Paling Dibutuhkan di Jepang

Tenaga kerja ahli merupakan aset berharga bagi perusahaan modern di era globalisasi ini. Tenaga kerja ahli memiliki peran penting, yakni menjaga daya saing perusahaan dan memberikan strategi untuk mengoptimalkan kontribusi mereka dalam mencapai tujuan bisnis.

Salah satu negara yang saat ini membutuhkan tenaga kerja ahli adalah Jepang. Sebab, Jepang saat ini sedang membutuhkan berbagai jenis tenaga kerja ahli untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Lantas, tenaga kerja apa saja yang saat ini dibutuhkan di Jepang? Untuk mengetahui hal tersebut, yuk, simak artikel Schoters berikut ini!

10 Jenis Tenaga Kerja Ahli Paling Dibutuhkan di Jepang

1. Teknisi Otomotif

Tenaga kerja ahli pertama yang paling dibutuhkan di Jepang adalah Teknisi Otomotif. Teknisi otomotif adalah seorang profesional yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai perbaikan dan pemeliharaan kendaraan bermotor.

Gaji seorang teknisi otomotif di Jepang terbilang tinggi, yakni berkisar ¥2.000.000 hingga ¥4.000.000 per tahun. Jumlah tersebut setara dengan Rp207 juta hingga Rp414 per tahun. 

2. Teknisi IT

Terja ahli selanjutnya yang paling dibutuhkan di Jepang adalah tenaga kerja di Teknisi IT. Teknisi IT bertanggung jawab atas instalasi, pemeliharaan, dan penyelesaian masalah terkait dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer. 

Gaji seorang teknisi IT di Jepang juga cukup tinggi, yakni sekitar ¥3.000.000 hingga lebih dari ¥6.000.000 per tahun. Jumlah tersebut setara dengan Rp310 juta hingga Rp621 juta per tahun.

 

Baca juga: Tenaga Kerja Terampil Paling Dibutuhkan di Jerman

  

3. Insinyur Elektronik

Insinyur elektronik merupakan seorang profesional yang bertugas untuk merancang, mengembangkan, dan menguji perangkat elektronik, seperti komponen listrik, sirkuit, dan sistem kontrol. 

Di Jepang, seorang Insinyur Elektronik memiliki gaji berkisar antara ¥4.000.000 hingga ¥8.000.000 per tahun. Jumlah tersebut setara dengan Rp414 juta hingga Rp829 juta per tahun.

4. Ahli Teknologi Manufaktur

Tenaga ahli Teknologi Manufaktur terlibat dalam proses pembuatan produk manufaktur, termasuk desain, produksi, dan kontrol kualitas. 

Gaji untuk posisi tenaga kerja ahli bidang teknologi manufaktur berkisar ¥3.000.000 hingga ¥6.000.000 atau setara Rp310 juta hingga Rp621 per tahun.

5. Dokter dan Tenaga Medis

Tenaga ahli bidang kesehatan meliputi dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan tenaga medis lainnya yang memiliki keahlian khusus dalam diagnosis, pengobatan, dan perawatan pasien. 

Di Jepang, tenaga kerja di bidang kesehatan memiliki gaji berkisar ¥6.000.000 hingga ¥15.000.000 atau setara Rp310 juta hingga Rp1,5 miliar per tahun.

6. Penerjemah dan Penyunting Bahasa Asing

Tenaga ahli ini bertugas untuk menerjemahkan dokumen, materi presentasi, atau percakapan dari bahasa asing ke bahasa Jepang atau sebaliknya. 

Gaji posisi penerjemah dan penyunting bahasa asing di Jepang berkisar ¥2.000.000 hingga ¥6.000.000 atau setara Rp207 juta hingga Rp621 juta per tahun, tergantung pada keahlian bahasa dan pengalaman.

7. Ahli Bahasa dan Budaya

Tenaga ahli bahasa berbeda dengan penyunting bahasa asing. Seorang ahli bahasa dan budaya memiliki tanggung jawab membantu dalam komunikasi lintas budaya dan menjembatani pemahaman antara individu atau perusahaan Jepang dengan mitra bisnis atau pelanggan internasional. 

Di Jepang, gaji seorang ahli bahasa dan budaya berkisar ¥2.000.000 hingga ¥6.000.000 atau setara Rp207 juta hingga Rp621 juta per tahun. Itu tergantung pada faktor-faktor, seperti pengalaman, tingkat pendidikan, keahlian bahasa, dan lokasi geografis.

 

Baca Juga: Profesi Paling Dicari di Jerman

 

8. Ahli Keuangan dan Perpajakan

Tenaga kerja ahli bidang keuangan dan perpajakan bertanggung jawab memberikan layanan konsultasi keuangan, perencanaan pajak, dan penasihat investasi kepada individu atau perusahaan. 

Gaji seorang ahli keuangan dan perpajakan di Jepang berkisar ¥6.000.000 hingga ¥15.000.000 atau setara Rp621 juta hingga Rp1,5 miliar per tahun. Itu tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, pengalaman kerja.

9. Ahli Teknologi Energi Terbarukan

Seorang ahli teknologi energi terbarukan mempunyai peran dalam pengembangan, desain, dan implementasi teknologi energi terbarukan. Beberapa di antaranya, seperti panel surya, turbin angin, atau sistem energi hidro. 

Di Jepang, seorang ahli teknologi energi terbarukan memiliki gaji sekitar ¥3.000.000 hingga ¥8.000.000 per tahun. Jumlah tersebut setara dengan Rp310 juta hingga Rp828 juta per tahun. Itu  tergantung pada tingkat pendidikan, spesialisasi (seperti energi surya, energi angin, atau energi hidro), dan pengalaman kerja.

10. Ahli Robotika

Tenaga kerja ahli robotika memiliki peranan dalam merancang, memprogram, dan mengoperasikan robot industri atau robot layanan untuk aplikasi komersial, industri, atau riset. 

Gaji seorang ahli robotika  di Jepang cukup tinggi, yakni berkisar ¥4.000.000 hingga lebih dari ¥12.000.000 atau setara Rp414 juta hingga Rp1,2 miliar per tahun. Cukup tinggi, bukan?

Nah, itu dia, Hunters, berbagai tenaga kerja ahli yang saat ini dibutuhkan di Jepang. Semoga pengetahuan ini bermanfaat, ya! 

Rekomendasi Bimbingan Persiapan Kerja di Jepang

Ingin kerja di Jepang? Yuk, konsultasi dengan konsultan expert Schoters agar persiapan kerja di Jepang semakin terarah.

Butuh program lain untuk persiapan kerja di luar negeri? Cek program Work Abroad Academy dari Schoters untuk bimbingan persiapanmu, dijamin terlengkap.