3 Jenis Tes Beasiswa Luar Negeri yang Wajib Kamu Ketahui
Beberapa beasiswa kuliah ke luar negeri mewajibkan para pendaftarnya untuk melampirkan bukti telah melakukan atau memperoleh skor tertentu pada tes beasiswa luar negeri. Skor ini menjadi bukti bahwa pendaftar memiliki keterampilan minimal yang dibutuhkan untuk melakukan studi di universitas luar negeri.
Terdapat beberapa jenis keterampilan yang diukur dalam syarat pendaftaran beasiswa, seperti keterampilan bahasa, kemampuan berpikir logis, mata pelajaran dasar, dan lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas 3 jenis tes beasiswa luar negeri yang paling sering diminta. Lantas, tes apa saja itu?
Jenis tes beasiswa luar negeri
1. GMAT
Graduate Management Admission Test (GMAT) adalah tes yang mengukur kemampuan aptitude seseorang sebelum mempelajari ilmu manajemen bisnis, ekonomi, administrasi, dan lainnya. Tes ini merupakan jenis tes beasiswa luar negeri yang sering diminta pada saat kamu apply beasiswa. Tes ini berbasis komputer dan ditujukan untuk mengukur beberapa kemampuan berpikir yang dibutuhkan dalam mempelajari ilmu bisnis, seperti:
- Analisis;
- Kemampuan menulis;
- Kemampuan berpikir secara kuantitatif;
- Kemampuan penyampaian verbal;
- Kemampuan membaca.
Seseorang dengan skor GMAT tinggi dapat diartikan bahwa ia memiliki kemampuan analisis yang dituangkan dalam laporan tertulis dengan baik serta kemampuan penyelesaian masalah yang tepat dan cepat terutama pada permasalahan yang menyangkut data numerik, logika, dan penalaran.
Dalam mengerjakan tes beasiswa luar negeri ini, seseorang wajib menguasai Ilmu Aljabar, Geometri, dan Aritmatika. Selain itu, peserta tes juga wajib memiliki kemampuan bahasa Inggris dan tata bahasa yang baik karena tes ini hanya dilakukan dalam bahasa Inggris.
Tes GMAT dikembangkan oleh Graduate Management Admission Council sejak tahun 1953 dan telah menjadi rujukan bagi ribuan program S2 dan S3 dunia, terutama untuk program MBA maupun DBA. Sertifikat GMAT berlaku selama 5 tahun.
Baca juga: Kenali Lebih Lanjut Seputar TES GMAT
2. A Level
Jenis tes beasiswa luar negeri selanjutnya adalah Advanced Level atau A Level. A Level sebetulnya adalah tes yang wajib diambil oleh siswa lulusan SMA di Inggris. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecerdasan siswa SMA pada berbagai bidang studi sebelum mereka dapat melanjutkan studi ke tingkat universitas.
Meskipun sifatnya tidak wajib sebagai syarat kelulusan, tetapi tes ini dapat menjadi alternatif yang membuktikan bahwa seorang siswa telah memenuhi syarat untuk lulus dari sekolah tingkat SMA.
Tes A Level telah diikembangkan sejak tahun 1951 untuk sekolah-sekolah di Inggris dan Welsh, Namun, saat ini, sudah banyak negara yang menggunakan tes A Level untuk standarisasi pendidikan tingkat SMA mereka. Beberapa contoh negara yang menggunakan tes A Level adalah Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Sri Lanka, Bangladesh, India, dan lainnya. Jika kalian mendapatkan sertifikat A Level, masa berlakunya adalah selama 2 tahun.
Beberapa organisasi yang menyelenggarakan tes A Level di Indonesia adalah:
- Cambridge Assessment International Education (CIE);
- British Council Foundation;
- Jakarta Academics.
Terdapat lebih dari 100 bidang studi yang dapat diujikan dalam tes A Level, mulai dari bahasa, ilmu agama, ilmu sains, hukum, jurnalistik, hingga ilmu komunikasi. Namun, terdapat beberapa bidang studi yang umumnya dapat diterima di berbagai universitas yang dapat menjadi syarat pendaftaran jenjang S1, seperti:
- Matematika;
- Bahasa Inggris;
- Fisika;
- Biologi;
- Kimia;
- Sejarah;
- Geografi.
3. IELTS
Salah satu tes beasiswa luar negeri yang paling sering digunakan sebagai persyaratan mendaftar beasiswa adalah IELTS. IELTS sendiri merupakan tes keterampilan berbahasa Inggris yang paling populer dan diterima di seluruh dunia ini telah dikembangkan sejak tahun 1980 oleh Cambridge English Language Assessment dan British Council. Tes ini diwajibkan bagi seseorang yang bahasa ibunya bukanlah bahasa Inggris.
Sertifikat IELTS yang berlaku selama 2 tahun diterima di hampir seluruh universitas di dunia dengan skor minimal yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya, skor 6.5 ke atas sudah dapat dikatakan sebagai skor yang aman untuk mendaftar beasiswa luar negeri.
Di Indonesia, terdapat banyak lembaga yang menawarkan tes IELTS secara resmi, seperti:
- IALF Centres;
- IDP Education;
- Schoters;
- British Council.
Dalam tes ini, kecakapan berbahasa Inggris kalian akan diukur pada semua kemampuan berbahasa yakni membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Pada tes berbicara, kalian akan melakukan wawancara dengan seorang penutur bahasa Inggris dan membicarakan beberapa topik yang telah ditentukan.
Baca juga: Info Tes dan Tips Lulus IELTS
Rekomendasi bimbingan persiapan tes beasiswa di Schoters
Butuh bimbingan tes beasiswa terpercaya? Konsultasikan dengan konsultan expert Schoters agar persiapan daftar universitasmu lebih terarah.
Butuh program lain untuk persiapan dapat universitas luar negeri? Cek program terbaik dari Schoters untuk bimbingan persiapanmu, dijamin terlengkap.