4 Tips Membuat Motivation Letter yang Menarik

Berencana mendaftar beasiswa yang harus melampirkan motivation letter? Tapi bingung bagaimana menulis motivation letter yang baik? Tenang! Pada artikel kali ini, Schoters akan membahas terkait tips membuat motivation letter. Simak sampai habis, ya!

Apa itu Motivation Letter?

Motivation letter adalah suatu dokumen yang diperlukan untuk mendaftar beasiswa. Dalam istilah beasiswa, motivation letter sering disebut sebagai statement of purpose atau letter of purpose. Dokumen ini berisi tentang pernyataan ketertarikan beserta alasan-alasan kalian untuk mendapatkan beasiswa.

Pembuatan motivation letter bertujuan untuk meyakinkan pemberi beasiswa bahwa kalian memang sangat berminat dan layak untuk diberi beasiswa. Motivation letter ini memiliki peran yang besar untuk meloloskan kalian dalam mendaftar beasiswa atau kuliah di luar negeri. Bersama dengan curriculum vitae,  dokumen ini dapat menjadi “senjata” yang menentukan kalian dapat lolos atau tidak.

Lalu, bagaimana isi motivation letter dan hal-hal yang perlu diperhatikan di setiap bagiannya?

          Baca Juga: Selain Motivation Letter, CV Juga Penting Untuk Mendaftar Beasiswa. Simak Tips Berikut!

Tips Membuat Motivation Letter Beasiswa

1. Membuat Paragraf Pertama Menarik

  1. Dapatkan perhatian reviewer (pemberi) beasiswa. Reviewer tentu menerima banyak dokumen dari ribuan pendaftar beasiswa. Maka, kuncinya adalah membuat reviewer tertarik membaca di bagian pertama dari motivation letter kalian. Buatlah paragraf pertama semenarik mungkin untuk menarik pemberi beasiswa melanjutkan membaca motivation letter yang telah kalian buat.
  2. Gunakan kalimat-kalimat yang lebih menjual, menarik, sederhana, dan orisinil. Penting juga saat memilih kata, gunakanlah kata yang mudah dimengerti. Bisa juga ditambahkan “embel-embel” istilah sepert Have an excellent/ very good/good personal motivation.

2. Ceritakan Alasan Mendaftar Beasiswa Luar Negeri

  1. Uraikan aktivitas saat ini, pekerjaan, jabatan, peran, serta kontribusi di tempat kerja atau magang. Ceritakan juga sekilas tentang pengalaman, baik di pekerjaan sebelumnya atau di kampus. Apabila sangat berhubungan dengan jurusan yang kalian ambil atau tujuan yang diprioritaskan oleh pemberi beasiswa, maka akan sangat membantu untuk lolos. Jelaskan keterkaitan antara kerja saat ini dengan jurusan yang diambil. Pastikan bahwa apa yang ditulis dapat “menjual”.
  2. Tekankan pada kualitas dan bidang keahlian yang dapat memperbesar peluang memperoleh beasiswa. Untuk melakukan hal ini, kalian perlu mempelajari baik-baik segala hal yang terkait tentang beasiswa yang ditawarkan.
  3. Jika mengambil jurusan yang berbeda dengan background pendidikan sebelumnya, cantumkan alasan yang kuat bahwa jurusan tersebut akan bermanfaat bagi masa depan atau bagi pekerjaan yang saat ini sedang kalian lakukan.

kuliah ke luar negeri

3. Jelaskan Alasan Mengapa Memilih Jurusan dan Kampus Tujuan

  1. Uraikan alasan-alasan mengapa kalian harus mengambil jurusan ini. Kalian dapat mengangkat satu masalah yang umum di Indonesia dan tentunya berkaitan dengan bidang yang kalian ambil. Lalu, berikan solusi dari permasalahan tersebut yang dapat kalian lakukan dengan jurusan yang kalian tuju.
  2. Pelajari course (kurikulum) yang disediakan oleh jurusan yang dituju. Sinkronkan dengan beberapa mata kuliah, tugas, atau pengalaman yang pernah kalian lakukan. Sehingga, setidaknya kalian mempunyai modal untuk menyelesaikan studi lanjut nanti dan meyakinkan pemberi beasiswa bahwa kalian tidak akan terkendala selama melanjutkan studi di sana. Kalian juga bisa menyajikan data untuk memperkuat alasan-alasan tersebut. Tuliskan pemahaman tentang bidang yang akan diambil, termasuk keterkaitannya dengan kehidupan dan masa depan nantinya. Pada bagian ini, kalian harus lihai untuk menuangkan statement untuk mendukung bagian yang keempat.

Webinar “How to Make a Good CV & Motivation Letter”

4. Tuliskan Kontribusi Untuk Beasiswa

  1. Tentukan rencana masa depan sejelas mungkin. Jangan beri kalimat yang diplomatis atau terlalu umum. Bagian keempat ini dapat menjadi satu-satunya poin terbaik di motivation letter.
  2. Kenali diri sendiri, kalian dapat menggali cita-cita kalian di sini.
  3. Jelaskan apa yang akan kalian lakukan setelah lulus nanti.

Hal-Hal yang Perlu Dihindari dalam Menulis Motivation Letter

  1. Memelas (mengemis, pesimis, merengek, menyalahkan, memohon, meminta-minta), seperti “Saya berasal dari keluarga miskin.” atau “Saya hidup susah.”
  2. Menulis terlalu banyak, tidak penting, dan bertele-tele. Meskipun kamu memiliki segudang pengalaman, piilihlah pengalaman yang tepat dan sesuai dengan tujuanmu.
  3. Klise atau terlalu mainstream. Contohnya seperti “Saya ingin berkontribusi bagi bangsa dan negara tercinta Indonesia.”
  4. Menjilat atau terlalu melebih-lebihkan, seperti “Kampus dan negara anda adalah yang terbaik di dunia!”

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menulis Motivation Letter

  1. Beberapa pemberi beasiswa meminta informasi tertentu untuk dicantumkan di motivation letter/cover letter.
  2. Secara umum, poin-poin penting sebelumnya hanya merupakan “format standar”, sehingga perlu disesuaikan kembali dengan guideline beasiswa (apa yang mereka inginkan).
  3. Banyak pelajari contoh motivation letter, khususnya dari penerima beasiswa sebagai perbandingan dari berbagai sudut pandang.

          Baca Juga: Contoh Motivation Letter Beasiswa

Cara Membuat Motivation Letter

  1. Pelajari baik-baik informasi yang berhubungan dengan universitas dan jurusan yang dituju (peringkat, concern, proyek riset yang sedang dikembangkan, publikasi penelitian, dan kurikulum).
  2. Cek kembali mata kuliah yang sudah diambil di S-1 atau S-2, kemudian cocokkan dengan mata kuliah/courses yang tersedia di universitas tujuan (S-2 atau S-3).
  3. Ambil satu contoh gaya dan alur penulisan motivation letter yang ada untuk diadopsi.
  4. Buat kerangka motivation letter, pilah-pilih informasi yang perlu atau tidak untuk dicantumkan (sesuaikan juga dengan CV).
  5. Tulis motivation letter seefisien dan seefektif mungkin (jangan banyak basa-basi dan bertele-tele).
  6. Pilih kata yang lebih umum untuk digunakan.
  7. Cek dan revisi kembali apakah ada spelling dan grammar yang salah.
  8. Diskusi dan konsultasikan motivation letter yang telah ditulis pada orang yang berpengalaman.
  9. Jangan pernah mengirim motivation letter yang sama persis dengan tujuan yang berbeda.

Motivation Letter Kamu Butuh Direview?

Apakah setelah menyimak tips-tips di atas kamu masih merasa bingung bagaimana menerapkannya dalam pembuatan motivation letter? -> mentor expert Schoters siap membimbing mu secara langsung!

Temukan juga bantuan untuk persiapan berbagai dokumen persyaratan beasiswa di sini.

kuliah ke luar negeri