Bahasa Asing

Topik Speaking IELTS: Cara Mudah Meningkatkan Skor

March 20, 2023 • 4 minutes read

Tes Speaking pada tes IELTS dibagi menjadi beberapa bagian. Tiap bagian memiliki topik tersendiri yang harus kuasai. Topik speaking IELTS ini ada beberapa jenis, dari pekerjaan dan karir, hobi dan minat, hingga seni dan budaya. Dari topik-topik tadi, kalian harus bisa menjelaskan dengan cukup komprehensif.

Sebagaimana kita ketahui, tes IELTS adalah salah satu tes kecakapan berbahasa Inggris yang disyaratkan dan diterima di berbagai universitas luar negeri. Karena kualitas dan cakupan tesnya yang mencakup keempat kecakapan berbahasa yakni reading, speaking, writing, dan listening, tes ini menjadi rujukan banyak mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah ke luar negeri.

Pada artikel ini, kita akan membahas ketiga bagian tes Speaking IELTS serta topik yang akan kalian bahas pada 2 bagian tesnya. Baca penjelasannya dengan teliti agar kalian bisa meraih skor tinggi di tes IELTS!

1. Introduction and Interview (Durasi: 4-5 menit)

Bagian ini berfungsi untuk memperkenalkan diri kalian kepada pewawancara dan untuk mengetahui latar belakang, minat, dan kegiatan kalian sehari-hari.

Pada bagian ini, penguji biasanya akan menanyakan tentang topik-topik umum seperti pekerjaan, keluarga, hobi, dan sebagainya.

2. Short Presentation (Durasi: 3-4 menit)

Pada bagian kedua ini, kalian akan diberikan satu topik untuk dibicarakan dalam waktu tiga hingga empat menit. Topik yang diberikan bisa berupa pertanyaan mengenai pengalaman, perasaan, atau opini kalian mengenai suatu topik tertentu. Setelah itu, pewawancara akan mengajukan beberapa pertanyaan tambahan yang berhubungan dengan topik yang diberikan.

3. Discussion (Durasi: 4-5 menit)

Pada bagian ini, kalian akan diminta untuk berdiskusi dengan pewawancara mengenai topik yang diberikan pada bagian kedua. Diskusi akan lebih mendalam dan peserta harus mampu memberikan argumen, pendapat, dan penjelasan secara lebih detail.

Sehingga pewawancara akan lebih mengetahui kemampuan berbahasa Inggris kalian secara spontan dan tanpa skenario. Hal ini dapat memberikan gambaran kemampuan penguasaan bahasa Inggris secara umum.

Topik-topik yang sering muncul pada tes speaking IELTS

Dalam memilih topik, pewawancara akan memberikan kertas undian yang berisi topik yang akan kalian bicarakan. Sehingga cukup sulit menentukan topik macam apa yang akan kalian dapat.

Untuk menghadapi skenario ini, memperbanyak membaca pada hal-hal umum dan membiasakan berbicara banyak hal menjadi dua cara utama menaklukkan tes Speaking IELTS ini.

Berikut adalah topik-topik yang sering diberikan oleh pewawancara tes IELTS:

Pekerjaan dan karir
Keluarga dan hubungan sosial
Hobi dan minat
Wisata dan perjalanan
Makanan dan kuliner
Lingkungan dan masalah sosial
Teknologi dan inovasi
Seni dan budaya
Olahraga dan gaya hidup
Pendidikan dan belajar
Hiburan dan budaya

Berikut beberapa penjelasan terhadap topik di atas:

1. Olahraga dan gaya hidup

Topik ini sering dibicarakan dalam berbagai konteks, termasuk di media sosial dan publik. Topik ini berkaitan dengan pola hidup sehat, kebugaran fisik, dan aktivitas fisik yang dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Pada tes speaking IELTS, topik olahraga dan gaya hidup seringkali muncul dalam pertanyaan tentang aktivitas fisik favorit, kebiasaan makan sehat, dan kegiatan fisik di tempat kerja.

2. Pekerjaan dan karir

Topik ini sering dibicarakan dalam konteks profesional. Topik ini membahas tentang pekerjaan yang dilakukan seseorang, rencana karir, dan pengalaman kerja. Pada tes speaking IELTS, topik pekerjaan dan karir sering muncul dalam pertanyaan tentang jenis pekerjaan yang diinginkan, alasan memilih pekerjaan tertentu, dan pengalaman kerja sebelumnya.

3. Lingkungan dan masalah sosial

Topik ini penting dalam kehidupan sehari-hari. Topik ini membahas tentang isu-isu global, lingkungan hidup, kesehatan, dan isu sosial yang terkait dengan masyarakat. Pada tes speaking IELTS, topik lingkungan dan masalah sosial sering muncul dalam pertanyaan tentang isu-isu lingkungan, kebiasaan masyarakat dalam menjaga lingkungan, dan pandangan pribadi terhadap masalah sosial yang sedang terjadi.