Pengalaman Lolos Beasiswa LPDP Nisa: Persiapan Menuju Kuliah di Luar Negeri
Dalam mempersiapakan kuliah di luar negeri terdapat point-point yang tidak boleh dilewatkan. Pada artikel ini Rosyidatun Nisa atau Kak Nisa sebagai student Schoters 2021 akan membagikan pesan kepada Hunters di luar sana dalam mempersiapkan beasiswa kuliah di luar negeri yang harus kalian ketahui.
Pengalaman student Schoters lolos LPDP
Rosyidatun Nisa atau yang biasa dipanggil Kak Nisa adalah student di Schoters yang lolos beasiswa LPDP di tahun 2021. Kak Nisa sempat daftar beasiswa MEXT, MOE, AAS, dan LPDP tahap 1 dimana diantaranya ia lolos beasiswa di LPDP 2021 gelombang pertama.
Kak Nisa kini sudah memasuki semester 3 di Australian National University dengan program course work Master of Public Health. Kak Nisa mengambil course research design dengan outputnya membuat research untuk di semester depannya nanti. Setelah menyelesaikan studi S2-nya, ia berencana untuk kembali ke Indonesia untuk mengajar sebagai dosen juga membuka praktik-praktik di klinik.
Perbedaan kuliah di Indo dan di luar negeri
Kuliah di luar negeri mendorong Kak Nisa untuk lebih aktif karena berbeda dengan di Indonesia dimana perkuliahannya cenderung pasif learning, di Australia National University dalam satu course sudah terdapat lecture, tutorial, dan juga workshop.
Jadi pada setiap lecture para mahasiswanya sudah membaca materinya terlebih dahulu sebelum masuk kelas, sehingga ketika kelas dimulai dosen lebih kepada memberi tutorial untuk mahasiswanya. Budaya pembelajaran ini menjadikan Kak Nisa harus rajin membaca bahan bacaan yang diberikan dan harus selalu menghadiri kelas untuk mengikuti diskusinya.
Tugas yang didapat oleh Kak Nisa juga kebanyakan esssai, berbeda dengan di Indonesia yang lebih sering menggunakan sistem pilihan ganda. Secara keseluruhan, metode dan budaya pembelajaran yang dilalui oleh Kak Nisa selama di Australia National University mendorongnya untuk menjadi mahasiswi yang lebih giat dan aktif.
Baca Juga: Simak Informasi Lengkap Tentang Beasiswa LPDP Disini!
Kehidupan selama di Australia
Seperti yang sering dihadapi oleh mahasiswa study abroad, Kak Nisa juga perlu beradaptasi dengan cuaca yang berbanding terbalik dengan di Indonesia. Berbeda dengan Indonesia yang merupakan negara tropis, di Australia banyak sekali udara kering yang membuat Kak Nisa sering terkena flu diawal ia menginjakan kaki di Australia.
Selain membahas soal cuaca, menurut Kak Nisa orang-orang di Australia juga cukup ramah dan saling kenal satu sama lain. Namun terlepas orang-orang Australia yang suka berbincang dengan satu sama lain tetapi kultur individu disana juga kuat. Hal tersebut dibuktikan ketika mereka menginjakan kaki di luar kelas akan cenderung bertindak seperti tidak kenal satu sama lain.
Menjalankan puasa di Australia juga hampir sama dengan di Indonesia karena waktunya yang sudah melewati musim panas. Saat lebaran, Kak Nisa merayakan di KBRI dengan rekan-rekannya yang saling kenal sebagai sesama mahasiswa. Walaupun orang-orang lokal disana ramah tapi tetap kulturnya individualis sehingga Kak Nisa lebih sering bergaul dengan sesama anak internasional.
Tertarik kuliah di luar negeri dan ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan konsultan expert? Schoters bisa bantu kamu mulai dari persiapan memilih universitas, beasiswa, persyaratan dokumen hingga interview. Silakan klik tombol “Konsultasi Kuliah di Luar Negeri” di bawah ini dan kamu bisa bebas tanya apapun 👇
Motivasi kuliah ke luar negeri dan alasan memilih Schoters
Sejak SMA, Kak Nisa memang sudah memiliki keinginan untuk berkuliah di luar negeri. Tapi karena ia ingin mengambil S1 Kedokteran maka akan sedikit sulit baginya apabila kuliah di luar negeri terutama apabila ada keperluan yang mengharuskannya pulang pergi ke Indonesia.
Maka dari itu setelah ia menyelesaikan magangnya, Kak Nisa terpikir untuk melanjutkan studi S2 ke luar negeri. Keinginan tersebut juga sangat didukung oleh keluarganya. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, Kak Nisa meminta bantuan Schoters di tahun 2021 pada Januari/Februari awal.
Alasan Kak Nisa memilih Schoters untuk membantunya studi di luar negeri adalah datang dari saran teman Kak Nisa sendiri. Dilihat dari Instagram Schoters, Kak Nisa dapat melihat banyaknya alumni yang berhasil kuliah di luar negeri. Kak Nisa sendiri juga merasa butuh bantuan untuk membuat CV, dan juga bimbingan cara menulis essai.
Hal yang perlu dipersiapkan
Kendala yang dialami Kak Nisa dalam persiapannya adalah penggunaan pada Bahasa Inggris. Ia sempat merasa tidak percaya diri mengikuti perkuliahan dengan Bahasa Inggris sebagai seseorang yang terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia seumur hidupnya. Di awal perkuliahan yang dijalankan secara online, Kak Nisa juga sempat struggle dengan perbedaan waktu antara Indonesia dengan Australia.
Kak Nisa menyampaikan bahwa beberapa hal yang perlu dipersiapkan secara matang antara lain yang pertama adalah IELTS. IELTS merupakan salah satu tahap yang perlu dipersiapkan secara matang, Dulu Kak Nisa mengikuti kursus IELTS dibarengi dengan belajar mandiri lewat buku-buku yang ia beli.
Yang kedua adalah tentukan jurusan dan negara yang ingin dituju. Gali informasi lengkapnya tentang kampus & jurusan yang diminati, course apa saja yang di bawakan, durasi pendidikan, kemudian cek syarat daftarnya. Dari situ dapat dilihat pilihan-pilihan dari kampus luar negeri yang ingin didaftarkan.
Pesan untuk Hunters
Kak Nisa berpesan kepada seluruh Hunters yang sedang mencari beasiswa kuliah di luar negeri untuk mengfokuskan diri mengambil beasiswa sesuai tujuan negara yang ingin dituju. Seperti contoh Kak Nisa yang berminat kuliah di Australia sehingga mulanya ia lebih menaruh perhatian dan persiapan lebih di beasiswa AAS.
Kak Nisa juga menambahkan untuk tidak menutup kesempatan kuliah di negara itu saja. Hunters harus tetap mencoba beasiswa lainnya sebagai rencana cadangan seperti Kak Nisa yang juga sempat mendaftar selain di negara Australia seperti NUS, adelite, Glasgow, dan UNS.
Hal yang paling penting adalah kemampuan dalam berbahasa Inggris. Sejak awal harus mempersiapkan keterampilan Bahasa Inggris, terutama saat ingin kuliah di luar negeri karena di sana Hunters akan didorong untuk selalu aktif berdiskusi sehingga peran penggunaan Bahasa Inggris sangatlah penting.
Baca Juga: Ketahui Tahapan-Tahapan Seleksi Beasiswa LPDP Disini!
Rekomendasi bimbingan persiapan studi di luar negeri
Ingin lolos beasiswa luar negeri? Yuk konsultasi dengan konsultan expert Schoters agar kamu lebih tahu informasi selengkapnya bersama Schoters!
Butuh program lain untuk persiapan dapat universitas luar negeri? Cek program terbaik dari Schoters untuk bimbingan persiapanmu, dijamin terlengkap.