TOEFL atau IELTS: Tips Pilih Sesuai Kebutuhan
Saat mendaftar kuliah di luar negeri, biasanya Hunters akan diminta untuk menyediakan bukti nilai tes kemampuan bahasa Inggris TOEFL (Test Of English as a Foreign Language) atau IELTS (International English Language Testing System). Ini dilakukan untuk memastikan kamu memiliki kemampuan membaca, berbicara dan menulis dalam bahasa Inggris yang cukup untuk mengikuti pelajaran di universitas nantinya.
Namun karena kedua tes ini menguji hal yang sama, banyak mahasiswa internasional masih bingung tes mana yang harus mereka ambil. Agar Hunters lebih paham, baca dulu perbedaan antara tes TOEFL dan IELTS berikut ini ya!
Apa itu TOEFL?
TOEFL adalah ujian kemampuan berbahasa Inggris dengan logat Amerika. Ujian ini diselengarakan oleh kantor ETS (Educational Testing Service) di Amerika Serikat untuk semua peserta tes di seluruh di dunia. Pada umumnya tes TOEFL diminta oleh universitas di Amerika Serikat dan Kanada.
Tes TOEFL terdiri dari dua tipe, yaitu TOEFL ITP dan TOEFL iBT. TOEFL ITP (Instituional Testing Program) biasanya digunakan untuk wilayah Asia, dengan skornya yang bersifat institusional, berarti hanya digunakan untuk institusi dan wilayah lokal tertentu dan tidak berlaku untuk seluruh negara di dunia. Pada umumnya, tes TOEFL yang digunakan adalah tes TOEFL iBT (Internet Based Test) dimana kalian akan diminta untuk merekam semua jawaban Hunters di komputer yang telah terhubung langsung dengan internet. Jawaban kamu akan dikirim langsung ke ETS.
Tes TOEFL ITP terbagi menjadi tiga sesi ujian, yaitu Listening, Structure and Written Expression, dan Reading Comprehension. Nilai total maksimal pada TOEFL ITP adalah 500 atau 550 bahkan 600. Untuk TOEFL iBT meliputi Reading, Listening, Speaking dan Writing. Nilai tes TOEFL iBT yang terbaru memiliki nilai maksimum 120, dengan rata – rata nilai yang diminta adalah 80 atau 90. Tes TOEFL berlangsung selama hampir 4 jam.
Baca Juga: Kenali Layanan Schoters TOEFL iBT dan ITP
Apa itu IELTS?
Pada umumnya tes IELTS diterima oleh institusi di negara Australia, Inggris dan Selandia Baru. IELTS adalah uji coba kemampuan bahasa Inggris yang diselenggarakan bersama oleh Universitas Cambridge, British Council dan IDP Education Australia. Pada tes IELTS, bahasa Inggris yang digunakan adalah bahasa Inggris Britania atau British.
Para peserta tes IELTS boleh memilih Modul Akademik (bagi yang ingin mendaftar di universitas dan pendidikan tinggi lainnya) atau Modul Pelatihan Umum (bagi yang berencana mengikuti pelatihan non akademik, untuk memperoleh pengalaman kerja atau untuk tujuan keimigrasian). Tes IELTS menilai setiap bagian dengan skor 0-9, yang kemudian akan diratakan untuk skor akhir dalam skala 0-9.
Berbeda halnya dengan tes TOEFL, tes IELTS semua jawaban akan ditulis tangan. Terdapat empat bagian, yaitu Speaking, Writing, Listening dan Reading. Pada speaking section, peserta tes akan diminta untuk berbicara dengan seorang penilai secara langsung dengan durasi 12-14 menit. Peserta akan ditanya beberapa pertanyaan tentang dirinya sendiri dan sebuah topik. Tes IELTS berdurasi lebih lama dibandingkan TOEFL yaitu dapat mencapai 2 jam 45 menit.
Perbedaan TOEFL dan IELTS
Berikut beberapa perbedaan tes TOEFL dan IELTS:
-
Biaya Tes
Biaya yang harus dikeluarkan di Indonesia untuk mengambil tes TOEFL adalah Rp3.382.000. Sementara untuk IELTS Academic, biayanya adalah Rp3.000.000.
-
Reading Section
Bagian membaca di tes TOEFL akan menyediakan sekitar 3-5 teks bacaan yang diikuti dengan pertanyaan pilihan ganda. Sedangkan di IELTS, kamu akan mendapatkan tiga teks bacaan dengan beberapa tipe pertanyaan.
-
Speaking Section
Dalam TOEFL iBT, Hunters akan diberikan enam pertanyaan pendek. Hunters harus merekam jawaban dengan menggunakan komputer. Sedangkan untuk tes IELTS (baik tertulis maupun berbasis komputer), kamu akan berbicara langsung dengan seorang penilai selama 12-14 menit. Kamu akan diberikan berberapa pertanyaan tentang dirimu sendiri dan tentang sebuah topik diskusi.
-
Writing Section
Hunters akan diminta menulis dua esai. Untuk TOEFL iBT, pertama-tama kamu akan diberikan teks bacaan dan cuplikan audio yang berhubungan dengan teks tersebut. Lalu, kamu harus menulis esai (150-225 kata) yang menanggapi teks dan cuplikan audio tersebut. Di dalam esai kedua, kamu akan diminta menuliskan opini atau pengalaman pribadimu mengenai sebuah topik.
Sementara di tes IELTS, kamu akan diminta menjelaskan beberapa informasi visual seperti grafik atau diagram secara tertulis untuk esai pertama (sekitar 150 kata). Untuk esai kedua, Hunters akan diminta menulis sebuah esai (sekitar 250 kata) untuk menanggapi sebuah argumen, masalah atau sudut pandang.
Baca Juga: Kenali Perbedaan TOEFL, IELTS, TOIEC, dan PTE
-
Listening Section
Di tes TOEFL iBT, kamu akan mendengarkan cuplikan audio berupa percakapan dan pengajaran selama sekitar 40 – 60 menit. Kamu harus mencatat semua informasi penting yang kamu dengar, karena pertanyaan baru akan muncul setelah kamu selesai mendengarkan tiap cuplikan. Sementara di tes IELTS, kamu akan mendengarkan berbagai jenis cuplikan audio pendek dan kamu akan menjawab pertanyaan secara langsung sambil mendengar cuplikan audio tersebut.
Tingkat Kesulitan TOEFL dan IELTS
Banyak orang yang bertanya mana yang lebih mudah mana antara TOEFL dan IELTS. Hal ini sebenarnya sangat subyektif, karena kedua tes ini memiliki tingkat kesulitan yang relatif sama. Oleh karenanya, Hunters bisa sesuaikan dengan kebutuhan dari tes itu sendiri, untuk apa dan kemana digunakannya.
Bimbingan Persiapan TOEFL, IELTS, dan TOEIC di Schoters
Ingin daftar beasiswa, kuliah ke luar negeri, atau kerja di luar negeri tapi belum mempunyai sertifikat tes Bahasa Inggris? -> Kamu bisa mengikuti bimbingan persiapan tes Bahasa Inggris di Schoters sesuai kebutuhanmu seperti Bimbingan Persiapan TOEFL, Bimbingan Persiapan IELTS, atau Bimbingan TOEIC. Book kelasmu sekarang yuk!